REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Sudah lebih dari sepekan harga ayam potong pada beberapa pasar tradisional di Palembang mengalami lonjakan. Di beberapa pasar, harga ayam potong yang tadinya berkisar Rp 25.000 - Rp 28.000/ kilogram, kini sudah lebih dari sepekan bertahan pada harga Rp 32.000 – Rp 33.000 / kilogram.
Oyik pedagang ayam potong di pasar Padang Selasa, Ilir Barat (IB) I mengaku harga ayam potong sudah sejak pekan lalu terus merambat naik dari harga Rp 25.000/ kilogram menjadi Rp 32.000/ kilogram. “Hari ini saya jual Rp33.000/ kilogram apa lagi bertepat dengan hari libur,” katanya, Kamis (1/5).
Menurut Oyik kenaikan harga ayam potong tersebut sudah naik sejak membelinya dari agen, kemudian ditambah ongkos kirim ke Palembang. “Memang pasokan ayam lumayan banyak, tapi sejak dari agen harganya sudah naik. Kami pedagang ayam potong menyesuaikan harga tersebut dengan harga pedagang di pasar lain,” katanya.
Beberapa pedagang ayam di Pasar 26 Ilir masih ditemui ada yang menjual dengan harga Rp30.000/ kg. Namun beberapa pedagang menjual dengan harga Rp 32.000/ kg.
Beberapa pedagang memperkirakan kenaikan harga ayam tersebut diperkirakan akan bertahan sampai menjelang bulan puasa. “Kalau pun turun mungkin hanya berkisar pada harga Rp30.000/ kilogram,” kata pedagang ayam di pasar Cinde, Palembang.
Kenaikan harga ayam di sentra peternak ayam di Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir (OI) menurut pedagang ayam Rusman sudah terjadi sejak awal April 2014. Para peternak seragam menetapkan harga ayam potong sudah naik menjadi Rp 28.000/ kilogram kemudian pada pertengahan April harga ayam potong di peternak bergerak naik menjadi Rp 30.000/ kilogram.
“Dengan harga di peternak dan agen yang terus naik, kami yang jualan di pasar juga terpaksa menaikan harga, kalau tidak rugi kami. Harga tersebut belum ditambah ongkos transportasi dari peternakan ke pasar,” kata Oyik yang biasa menjual dan memotong ayam antara 30 ekor – 50 ekor perhari.