REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad tidak sengaja bertemu dengan capres PDIP Jokowi di ruang VVIP Bandara Adi Sucipto, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akhir pekan lalu.
Isu Abraham Samad maju sebagai pendamping Jokowi pun mulai berembus. Nama Samad dinilai berpotensi mendampingi Jokowi di luar kandidat lain, seperti Jusuf Kalla, Mahfud MD, dan Ryamizard Ryacudu.
Pengamat politik Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, nama calon pendamping Jokowi memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan. Di antara yang pas mendampingi Jokowi adalah Samad.
“Kalau saya melihat sosok Jokowi dan Abraham Samad itu positif karena dianggap representatif dari tokoh yang berintegritas dan bersih. Mereka berdua juga tak punya masa lalu yang mencoreng nama mereka,” kata Yunarto kepada wartawan, Selasa (6/5).
Menurut dia, kepribadian yang bersih memang melekat pada kedua tokoh itu. Ditinjau dari sisi integritas, Samad tidak perlu diragukan lagi. Hal itu berbeda dengan JK yang memiliki beberapa catatan sebagai akibat berlatar belakang pengusaha.
"Mereka juga sama-sama tokoh muda. Dia bersih hingga jadi ketua KPK,” ujar Yunarto.