Jumat 09 May 2014 13:48 WIB

Pro-Rusia Tetap Siapkan Referendum Ukraina Timur

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Joko Sadewo
  Milisi pro Rusia (ilustrasi)
Foto: AP/Manu Brabo
Milisi pro Rusia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DONETSK –- Separatis pro-Rusia di Ukraina Timur mengabaikan imbauan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menunda referendum pembentukan pemerintahan independen. Mereka bersikeras referendum akan tetap dilaksanakan pada Ahad.

Sebelumnya, Putin berjanji akan meredakan gejolak di Ukraina timur dengan meminta para pemberontak pro Rusia mundur. Keputusan separatis yang bersikukuh ini semakin membuat barat khawatir.

Referendum Ukraina timur akan menyebabkan krisis lebih lain dan semakin memecahkan negara Ukraina. Wakil Menteri Luar Negeri AS William Burns mengatakan Rusia harus bertanggung jawab karena membuat suasana Ukraina saat ini menjadi mudah terbakar.

Pemimpin kelompok separatis yang ingin membentuk Republik Rakyat Donetsk, Denis Pushilin mengatakan Dewan Rakyat telah sepakat pada Kamis untuk tetap mengadakan referendum pemungutan suara, seperti yang direncanakan. ‘’Perang sipil sudah dimulai, referendum tidak bisa dihentikan, proses politik telah dimulai,’’ kata seorang separatis dikutip dari Reuters.

Pushilin mengatakan ia berterima kasih pada Putin karena berusaha mencari jalan keluar atas krisis mereka. ‘’Kami berterima kasih padanya untuk ini, tapi kami hanya menyuarakan apa yang orang-orang inginkan. Mereka tetap ingin referendum dilaksanakan,’’ kata dia.

Dikutip dari AP, datangnya dukungan pada referendum didominasi dari kelas pekerja Ukraina timur yang bangga terhadap Rusia. Mereka juga kecewa terhadap Pemerintah Kiev karena tak bisa melindungi mereka dari penindasan ketika konflik terjadi akibat kriris Presiden Yanukovych.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement