REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Para pejabat Amerika Serikat Kamis (8/5) menyoroti penjualan kapal perang Prancis kepada Moskow saat mereka memikirkan sanksi-sanksi lebih keras terhadap Rusia untuk pergolakan politik yang dipicu oleh krisis di Ukraina.
"Kami secara teratur dan secara konsisten menyatakan keprihatinan kami tentang penjualan ini, bahkan sebelum kami melakukan tindakan terbaru kami terhadap Rusia dan kami akan terus melakukannya," kata Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk urusan Eropa, Victoria Nuland, kepada DPR AS menjelang kunjungan Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius pekan depan ke Washington.
Yang pertama dari dua kapal perang Mistral tidak akan dikirimkan ke Rusia sampai Oktober, dan Prancis sejauh ini menolak tekanan untuk menangguhkan kontrak kontroversial senilai 1,2 miliar dolar AS.
Mistral adalah kapal helikopter serbu canggih dan Prancis pada 2011 menyepakati penjualan ke Rusia, yang kemudian memicu protes Amerika Serikat dan sekutu NATO lainnya.
Yang pertama dari kapal perang itu, bernama Vladivostok , dijadwalkan akan disampaikan pada Oktober, sedangkan yang kedua, "The Sebastopol " akan dikirimkan pada tahun 2015 dan ditempatkan Armada Laut Hitam Rusia di Krimea - yang dianeksasi Maret oleh Moskow.
Menteri Pertahanan Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan Maret, bahwa "pertanyaan" apakah akan menghentikan penjualan "akan mencuat pada Oktober" dan ada satu keputusan yang diundurkan sampai sekarang.
Amerika Serikat dan sekutu Uni Eropa yang sedang merenungkan apakah untuk memaksakan lebih sanksi sektoral di Moskow untuk aneksasi atas Krimea selatan Ukraina semenanjung dan campur tangan di timur Ukraina .