REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sebanyak 22 warga di Kelurahan Abian Tubuh, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat terserang wabah chikungunya yang disebabkan "alphavirus" dan ditularkan lewat nyamuk "aedes aegypti".
"Nyamuk ini sama juga menularkan penyakit demam berdarah dengue, namun jenis virusnya berbeda," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram H Usman Hadi di Mataram, Selasa.
Dikatakannya, 22 warga di Kelurahan Abian Tubuh yang terserang chikungunya pada awal bulan Mei 2014 sudah mendapatkan tindakan medis dan pengobatan cepat.
Selain itu, telah dilakukannya gotong royong membersihkan lingkungan di kelurahan tersebut, serta pengasapan (fogging) untuk membunuh nyamuk dewasa.
"Sementara untuk membasmi jentik-jentik nyamuk, kami berharap masyarakat terus menggalakkan 3M (menguras, menutup dan mengubur)," katanya.
Menurutnya, mewabahnya virus chikungunya di Keluarahan Abian Tubuh disebabkan faktor lingkungan yang kurang bersih. Selain itu, faktor pergantian cuaca yang tidak menentu.
Terkait dengan itu masyarakat diharapkan untuk terus meningkatkan kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Virus chikungunya merupakan penyakit menular yang menyerang warga tanpa pandang bulu, artinya virus chikungunya bisa menyerang anak-anak, remaja dan lanjut usia.
"Oleh karena itu PHBS dan 3M mutlak dilakukan sebagai upaya antisipasi semakin mewabahnya virus tersebut," katanya.
Disisi lain menyinggung tentang kasus deman berdarah di Kota Mataram, Usman Hadi menyebutkan, kasus yang menyerupai DBD pada Januari 2014 sebanyak 30 kasus, Februari 39 kasus dan Maret sebanyak 30 kasus.
Namun demikian, lanjutnya, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah kasus DBD tahun 2014 menurun, sedangkan kasus chikungunya mengalami peningkatan.