Rabu 28 May 2014 21:26 WIB

Alquran Ajarkan Umat Kedepankan Akal

Rep: Esthi Maharani/ Red: Agung Sasongko
Istana Bogor
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Istana Bogor

REPUBLIKA.CO.ID,  BOGOR -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memperingati Hari Isra Mi'raj di istana kepresidenan, Bogor, Jawa Barat pada Rabu malam (28/5). Tahun ini tema yang diangkat yakni "Isra Mi'raj dalam Perspektif Sains dan Teknologi"

Dalam kesempatan itu, Presiden SBY mengatakan Alquran telah memberikan pencerahan, pencerdasan dan pemahaman tentang makna peristiwa Isra Mi'raj dari perspektif ilmiah. Ia mengatakan pemahaman peristiwa Isra Mi'raj terus berkembang seiring dengan perkembangan sains dan teknologi. Hal itu ditandai oleh temuan-temuan baru yang makin sejalan dengan apa yang tertuang dalam Alquran.

"Hikmah yang makin menegaskan bahwa Alquran berisi tuntunan ajaran agama yang bersifat rasional. Ajaran yang mengajak umatnya untuk mengedepan-kan akal dan kecerdasan berpikir secara seimbang, dengan penerapan nilai-nilai universal ajaran illahi," katanya.

Ia mengatakan sejak berabad-abad silam, penelitian dan pengkajian peristiwa Isra Mi'raj telah dilakukan  oleh para ilmuwan dan agamawan. Mereka terus melakukan riset mendalam, baik dalam perspektif keagamaan maupun sains dan teknologi.  Isra Mi'raj, lanjutnya, merupakan  peristiwa besar yang terus mendorong ke arah pemahaman ciptaan Allah secara lebih akurat dari waktu ke waktu, dari zaman ke zaman.

"Hikmah peringatan Isra Mi'raj, disamping memperteguh keimanan dan ketakwaan umat Islam, juga membangkitkan semangat keilmuan dan pengetahuan umat dalam menguak misteri dan potensi alam semesta, ciptaan Allah SWT," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement