Senin 02 Jun 2014 19:06 WIB

3.135 Ton Daging Sapi Beku Australia Masuk Batam

Daging Sapi Impor
Foto: Republika-Wihdan Hidayat
Daging Sapi Impor

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Badan Pengusahaan Batam menyatakan selama Januari-Mei jumlah impor daging sapi beku dari Australia yang masuk ke Batam mencapai 3.135 ton dalam dua kali pengiriman.

"Pada Januari hingga Maret sebanyak 1.643 ton impor daging beku masuk Batam. Sementara untuk perdedian April hingga Juni sudah masuk sebanyak 1.492 ton," kata Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam Ilham Eka Hartawan di Batam, Senin (2/6).

Ia mengatakan, daging beku asal Australia untuk memenuhi kebutuhan Batam pada Januari-Maret tersebut diimpor oleh empat perusahaan yang memiliki izin terdaftar.

"Untuk semester kedua 2014 kami belum menerima pengajuan izin impornya," kata Ilham.

Ilham mengatakan, untuk pengawasan pemasukan daging impor dilakukan oleh Balai Karantina. Sedangkan izin Importir Terdaftar (IT) dan kouta rekomendasi diterbitkan oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan.

"BP Batam hanya menerbitkan izin pemasukan barang saja. Semua sudah atas rekomendasi dari pemerintah pusat," kata dia.

Ia mengatakan, jika importir ingin memasukkan barang lagi ke Batam maka perpanjangan impor juga di Kementan.

"Tapi kami wajib membuat laporan setiap tiga bulan. Pasokan impor ini untuk memenuhi kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi pasokan lokal," kata Ilham.

Dinas Kelautan, Pertanian, Peternakan dan Kehutanan (KP2K) Kota Batam memperkirakan kebutuhan daging sapi mencapai 26 ton atau sekitar 136 ekor sapi per hari.

Kebutuhan itu terus mengalami peningkatan dibandingkan 2012 sebanyak 21,9 ton dan 24 ton pada 2013. Sementara pasokan daging sapi lokal hanya mampu memenuhi sekitar 7 persen atau sekitar 2 ton dari total kebutuhan.

"Sisanya ya harus diimpor. Karena pasokan lokal sngat minim. Sesuai peraturan maka impornya berupa daging beku," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement