REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Hutan rakyat sudah banyak tergusur oleh perusahaan besar yang mengelola hutan. Kerusakan hutan yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia tersebut kemudian mendorong terjadinya migrasi penduduk desa ke kota.
Demikian dikatakan Said Tuhulely, Ketua MPM PP Muhammadiyah pada diskusi 'Agenda Muhammadiyah dalam Penguatan Advokasi Kebijakan Tata Kelola Lingkungan Hutan di Indonesia' di Yogyakarta, Rabu (4/6).
Diskusi menghadirkan Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah Muhjidin Mawardi, Granat Nagara (Yayasan Silvagama), dan Abdul Syukur Ahmad.
Diskusi ini digelar Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) bekerjasama dengan Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PP Muhammadiyah. Sedang peserta berasal dari perwakilan tiga provinsi yaitu Sumatera Selatan, Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah.
Said Tuhuleley mengatakan, saat ini belum banyak yang peduli atas nasib petani yang lahannya tergusur perusahaan besar. Sehingga PP Muhammadiyah melalui MPM dan MLH berupaya memberikan advokasi terhadap petani yang lahannya tergusur.
"Memberi advokasi terhadap petani sama dengan mengatasi persoalan hulu dari kemiskinan," kata Said.