REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani dijadwalkan akan melakukan kunjungan resmi ke Turki memimpin delegasi tingkat tinggi pada 9 Juni.
Selama kunjungannya, Rouhani akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Turki Abdullah Gul dan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan.
Menteri Komunikasi dan Informatika Iran, Mahmoud Vaezi, Kamis mengatakan bahwa pembicaraan tentang kerja sama di sektor energi akan menjadi isu utama diskusi di Turki.
Menteri Iran tiba di ibu kota Turki, Ankara, Rabu dan bertemu dengan Perdana Menteri Turki Erdogan serta para pejabat lainnya termasuk Menteri Luar Negeri Ahmet Davutoglu.
Vaezi juga menyatakan bahwa Turki tertarik dalam meningkatkan impor gas alam dari Republik Islam, dan menambahkan bahwa Iran menyambut rencana tersebut berdasarkan kebijakannya untuk memperluas kerja sama dengan negara-negara tetangga.
Menteri Iran mengomentari kemungkinan ekspor gas alam Iran ke Eropa dan negara-negara Eropa yang tertarik pada masalah ini.
Dia menambahkan bahwa berdasarkan kerja sama yang luas antara Teheran dan Ankara serta ikatan sejarah positif mereka, Iran lebih suka bahwa setiap pipa yang dapat mentransfer gas Iran ke Eropa melewati Turki.
Vaezi juga menunjuk kunjungan Januari oleh perdana menteri Turki ke Iran, dan mengatakan perjanjian bilateral yang ditandatangani selama kunjungan telah menetapkan agenda yang jelas bagi kedua negara mengenai masa depan hubungan di arena politik, regional, internasional, budaya dan ekonomi.
Dalam kunjungan tersebut, Erdogan menggarisbawahi tekad negaranya untuk membawa transaksi ekonomi dengan Iran senilai sekitar 30 miliar dolar AS pada 2015.
Iran dan Turki juga sepakat untuk mengadakan pertemuan komisi ekonomi bersama dalam waktu dekat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika