Selasa 10 Jun 2014 12:38 WIB

Ikut Nonton Debat Capres, Ini Tanggapan SBY

Pasangan Peserta Pemilu Presiden 2014 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla saling menyapa sebelum Debat Capres-Cawapres di Jakarta, Senin (9/6).
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Pasangan Peserta Pemilu Presiden 2014 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla saling menyapa sebelum Debat Capres-Cawapres di Jakarta, Senin (9/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Debat calon presiden dan calon wakil presiden yang diselenggarakan pada Senin (9/6) malam antara Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK ikut disaksikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia pun punya kesan dan tanggapan tersendiri, terutama ketika kedua calon mengemukakan gagasan tentang hukum dan pemberantasan korupsi.

"Saya mendengar para capres, saya senang. Saya mendengarkan langsung semangat, komitmen, dan keinginan kuat dari beliau untuk memberantas korupsi," katanya saat peresmian pembukaan forum anti-korupsi keempat di Istana Negara.

Ia dan masyarakat Indonesia berharap agar para capres-cawapres konsisten dengan pernyataanya dalam debat perdana tersebut. Sebab, konsistensi dan komitmen adalah hal utama yang dibutuhkan untuk bisa membebaskan Indonesia dari korupsi.

Presiden SBY pun mencontohkan saat ia baru menjabat sebagai Presiden RI pada 2004. Komitmen untuk mencegah dan memberantas korupsi tidak mudah. Tak sedikit tokoh politik dan koleganya yang datang padanya untuk mendapatkan keringanan dan bantuan keluar dari jerat hukum.

"Ada yang datang ke saya dan bilang: bisa ditolong pak? Bagaimana saya menolongnya. Kalau saya punya keinginan campur tangan saja itu sudah salah," katanya.

Artinya, lanjut dia, menjadi pemimpin di Indonesia mulai dari presiden hingga bupati memiliki tugas yang tak mudah. Terutama di ranah penegakan hukum, pencegahan dan pemberantasan korupsi. Menurutnya, tokoh yang akan memimpin Indonesia di berbagai lini harus kuat, kokoh, tegar, dan tidak pernah menyerah untuk memberantas korupsi.

"Ini perlu dukungan para pemimpin. Dukungan sepenuh hati, bukan setengah hati," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement