Rabu 25 Jun 2014 07:47 WIB

Turki Larang Masuk Ribuan Pejuang Tujuan Suriah

Kekerasan melanda Suriah (ilustrasi)
Foto: Reuters/Mahmoud Hebbo
Kekerasan melanda Suriah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL-- Turki Selasa mengatakan bahwa pihaknya telah melarang masuk lebih dari lima ribu pejuang asing yang dicurigai berusaha menuju Suriah untuk bergabung dengan kelompok oposisi di negara itu.

Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan mengatakan, pemerintahnya akan mengambil "semua langkah-langkah" untuk membendung aliran pejuang-pejuang tersebut dari luar negeri, yang "menggunakan Turki sebagai tempat transit", untuk memasuki perang Suriah, lapor AFP.

"Kami telah melarang masuk lebih dari 5.300 orang dari dalam negeri yang berencana untuk bergabung dengan kelompok-kelompok di Suriah. Kami menahan tersangka  dan mendeportasi mereka. Kami telah mendeportasi lebih dari 824 orang sejak 2012," kata Erdogan dalam pidato televisi kepada duta besar Uni Eropa di Ankara.

Komentarnya muncul di tengah kekhawatiran yang meningkat di Eropa mengenai tumbuhnya ancaman keamanan nasional yang ditimbulkan oleh para pelaku jihad yang pulang dari Suriah.

Sebuah video yang diposting di YouTube, rekrutmen untuk kelompok ISIL menampilkan beberapa pemuda Inggris yang telah menimbulkan perhatian khusus di London.

Sementara Turki, juga berjuang untuk membebaskan puluhan petugasnya saat warga diculik pada awal Juni oleh ISIL di Mosul, ketika mereka menguasai daerah sangat luas Irak utara.

Turki, yang mendukung pemberontakan terhadap Presiden Bashar al-Assad, telah berulang kali membantah tuduhan-tuduhan bahwa pihaknya mengirim senjata kepada oposisi atau dukungan Al-Qaida terkait kelompok di Suriah.

Erdogan mengatakan petempur asing merupakan ancaman bagi keamanan nasional keamanan Turki dan menyerukan kerja sama yang lebih erat antara Ankara dan negara-negara Eropa.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement