REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah Kota Makassar mulai menindaklanjuti kontrak kerjasamanya (MoU) dengan PUB Singapura dalam hal pengolahan air bersih dengan menggunakan teknologi membran.
"Kita belum masuk pada wilayah teknis, makanya pihak PUB Singapura berkunjung ke Makassar untuk membahas lebih jauh sistem pengolahan air bersih ini," ujar Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto di Makassar, Senin (30/6).
Ia mengatakan, MoU antara Pemkot Makassar dengan PUB Singapura itu dimulai dengan transfer teknologi pengelolaan air bersih dengan menggunakan teknologi membran.
"Kota Makassar dengan populasi yang mencapai 1,5 juta jiwa sudah saatnya untuk menggunakan teknologi termutakhir dalam pengelolaan air. Dengan menggunakan sistem membran ini biaya yang digunakan relatif terjangkau, apalagi nantinya baik yang dihasilkan sudah dapat langsung dikonsumai," jelasnya.
Danny, sapaan akrab wali kota itu mengaku jika teknologi pengolahan air yang berkembang sangat cepat, telah mengubah paradigma hidup masyarakat di era modern.
Penggunaan air minum tanpa dimasak, bukan merupakan hal baru lagi. Trend hidup instan di semua lini merangsang para ilmuwan dari berbagai belahan dunia menciptakan teknologi yang serba praktis, baik dalam proses maupun dalam kegunaan akhir dari produk.
"Sekarang zaman semakin berkembang dan teknologi membran air bersih ini akan sangat praktis karena masyarakat dapat langsung meminum air yang keluar dari kran air tanpa harus dimasak," katanya.
Pihak PUB Singapura yang dipimpin Mr Alvin melakukan audiensi di ruang kerja wali kota dan diterima langsung Danny Pomantho didampingi direksi Perusahaan Daerah Air Minum kota Makassar diantaranya Muh Hamzah selaku Direktur PDAM, anggota badan pengawas Anis Kama memaparkan teknologi membran tersebut.
Dalam pemaparannya, pihak PUB Singapura menjelaskan keunggulan penerapan teknologi membran yang telah digunakan negara Singapura sejak beberapa tahun belakangan.
Bantuan konsultasi ini untuk memberikan gambaran utuh kepada pengelola air bersih di daerah ini terkait ternologi paling mutakhir dalam mengelola sumberdaya air yang menjadi kebutuhan dasar dan seringkali menjadi masalah bagi warga kota Makassar.
Mr Alvin menyatakan, pihaknya selama 20 tahun telah bekerja dan bergerak dalam bidang pengolahan air dengan sistem membran multifungsi yang dikembangkannya.
"Sistem ini merupakan manufaktur membran dengan sistem nano sun yang memproduksi nano komposit untuk menghilangkan komponen yang merusak dalan air sehingga sangat aman digunakan," jelas Alvin.
Untuk selanjutnya, Dani menyatakan teknologi ini bisa diterapkan di Makassar dengan menyasar kalangan perhotelan, rumah makan, ruko dan fasilitas umum lain.
Adapun synberdaya air yang bisa digunakan diantaranya sunver air Danau Balang Tonjong dan Danau Tanjung Bunga.
"Ini juga sebagai upaya kita untuk mengelola aset kita agar lebih berdaya guna," tuturnya.