REPUBLIKA.CO.ID, KOLAKA -- Kapal kayu KM Cahaya Intan Celebes yang mengangkut sekitar 70 penumpang dari Pelabuhan Bajoe (Sulsel) menuju Pelabuhan Boepinang (Sultra) mengalami kerusakan mesin (mati mesin). Beruntung ada kapal feri yang melintas sehingga dapat memberi pertolongan.
Kapolsek sektor pelabuhan Kolaka, AKP Suryadin di Kolaka, Sabtu, mengatakan, berdasarkan penuturan salah satu anak buah kapal, KM Cahaya Itan Celebes meninggalkan Pelabuhan Bajoe sekitar pukul 21.00 Wita.
"Perjalanan sekitar tiga jam atau 28 mil meninggalkan pelabuhan Bajoe, mesin kapal itu mengalami kerusakan dan mati mesin total sehingga penumpang yang berada di kapal itu sempat panik," katanya saat ditemui sejumlah wartawan di pelabuhan Kolaka usai membantu mengevakuasi penumpang bersama tim SAR dan Syahbandar setempat.
Menurut dia, kapal kayu itu sempat terombang-ambing dan terapung selama satu jam di Teluk Bajoe. Beruntung kapal feri KMP Dharma Kartika tujuan Bajoe-Kolaka yang melintasi wilayah itu memberikan pertolongan dengan menarik kapal itu sampai ke pelabuhan Kolaka.
"Beruntung kapal yang terapung itu melalui jalur yang dilalui kapal feri sehingga bisa ditemukan dan membantu menyelamatkan penumpang dan tiba dipelabuhan Kolaka sekitar pukul 11.00 wita," ungkap Suryadin yang menambahkan dalam insiden ini kata dia semua penumpang termasuk anak buah kapal yang berjumlah 8 orang selamat dan tidak ada korban jiwa.
Sementara Sitti Alan, salah seorang penumpang kapal KM Cahaya Intan Celebes mengatakan, sekitar pukul 24.00 wita mesin kapal mati karena dihantam ombak yang tinggi.
"Semua penumpang yang berada di kapal itu terkena mabuk laut sehingga tidak mengetahui secara jelas kenapa mesin kapal tiba-tiba mati," katanya.
Sitti juga mengungkapkan baru sekitar pukul 02.00 wita dini hari KMP Dharma Kartika melintas dan memberikan pertolongan sehingga semua penumpang baru merasa aman.
"Kami bersyukur telah diselamatkan dengan kapal feri yang melintas dilokasi kapal yang terapung," ungkap warga Bone itu yang hendak ke Boepinang (Sultra).