Sabtu 05 Jul 2014 16:52 WIB

Demokrat Belum Putuskan Sanksi Bagi Kader Pembelot

Red: Esthi Maharani
Syarif Hasan
Foto: antara
Syarif Hasan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat belum akan membicarakan dan memutuskan soal sanksi bagi kadernya yang membelot atau berseberangan dengan keputusan resmi partai yang mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam Pilpres 9 Juli.

"Kita belum akan membicarakan soal sanksi, itu nanti," kata Ketua Harian Partai Demokrat Syarif Hasan, Sabtu (5/7).

Syarif mengatakan hal yang mendesak saat ini bagi partainya adalah memfokuskan pada upaya untuk menenangkan pasangan yang didukung yakni Prabowo-Hatta.

Soal sanksi bagi kader partainya yang sudah telanjur mendukung Jokowi-JK akan dibahas kemudian.

"Ada atau tidak ada sanksi akan dibahas nanti setelah 9 Juli 2014," katanya.

Pihaknya sendiri menginstruksikan seluruh jajarannya dari mulai ranting, DPC, DPAC, DPD, hingga DPP untuk mendukung dan memberikan suaranya kepada Prabowo-Hatta.

Bahkan organisasi sayap, simpatisan, hingga loyal voter partainya diajaknya untuk memenangkan Prabowo-Hatta.

"SBY sendiri sebagai kader terbaik kami juga mendukung Prabowo-Hatta," katanya.

Meskipun sejumlah jajaran dan kader partainya diakui Sjarif sudah menyatakan dukungan resminya kepada Jokowi-JK termasuk salah satunya Ruhut Sitompul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement