Sabtu 05 Jul 2014 17:52 WIB

Laporan Hilangnya Wisnu Tjandra Dicabut

Rep: c70/ Red: Taufik Rachman
Wisnu Tjandra
Foto: Dok JIHD
Wisnu Tjandra

REPUBLIKA.CO.ID,SEMANGGI -- Kakak kandung Winsu Tjandra, Anastasia Sintowati didampingi salah satu Direktur Artha Graha, Agung Prabowo datang ke Mapolda Metro Jaya pada Sabtu (5/7) pukul 14.50 WIB. Kedatangannya tersebut untuk mencabut laporannya pada 13 Mei 2014 yang melaporkan hilangnya Wisnu Tjandra.

Agung Prabowo mengatakan pada 3 Juni 2014, Wisnu mengirimkan surat permintaan maaf kepada pimpinannya karena meninggalkan tugasnya tanpa izin. "Dia menghilang karena kemauannya sendiri dan tidak bisa disampaikan alasannya," tutur Agung di Mapolda Metro Jaya, Sabtu.

Melalui surat tersebut, ia meminta maaf karena meninggalkan perusahaan dan sudah menyusahkan banyak rekan kerja. Wisnu juga menyatakan tidak pantas menjadi pejabat di Artha Graha lagi.

"Lalu kami menghubungi keluarga untuk memastikan apakah betul tulisan itu, tulisan tangan Wisnu," ujar Agung. Setelah dikonfirmasi oleh keluarga, lanjutnya, ternyata keluarga memang menyatakan tulisan tersebut memang milik Wisnu.

Seperti diketahui sebelumnya, Wisnu Tjandra dinyatakan hilang pada 11 Mei 2014 dan pihak keluarga yang diwakili kakak kandung Wisnu Tjandra, Anastasia Sintowati melapor ke Polda Metro Jaya pada 13 Mei 2014 setelah rekan kantor menanyakan keberadaan yang bersangkutan pada keluarga.

Penyidik menyatakan, Wisnu terakhir terlihat di daerah Sarinah, Jakarta Pusat menggunakan taksi dan membawa alat komunikasi yang tidak biasa dia bawa.Dalam penyelidikan, penyidik menemukan alat komunikasi Wisnu di daerah Yogyakarta.

Dari keterangan sejumlah saksi yang ditemui penyidik, Wisnu berada di Yogyakarta dan dalam keadaan sehat. Pihak keluarga lantas memutuskan untuk mencabut laporan yang menyatakan Wisnu Tjandra hilang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement