Jumat 11 Jul 2014 13:21 WIB

Polisi Buru Pelempar Bom Molotov di Kantor JSI

Rep: c70/ Red: Bilal Ramadhan
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombespol Rikwanto
Foto: Adhi Wicaksono/Republika
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombespol Rikwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan pada Jumat (11/7) pukul 05.00 WIB, ada seseorang tidak dikenal yang melempar sebuah botol bersumbu ke kantor lembaga survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) di Jalan Warung Jati, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan.

"Itu sebuah botol minuman penguat stamina, ada sumbunya, ada cairan yang diduga minyak, namun tidak dibakar," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat.

Petugas keamanan setempat, lalu mengamankan botol tersebut dan diserahkan ke Polsek Pancoran. Petugas keamanan tersebut mengaku tidak mengetahui siapa pelakuknya, apa motifnya dan pelaku menggunakan kendaraan apa.

"Security hanya mendengar bunyi botol menggelinding. Jadi belum diketahui siapa pelakunya. Cctv juga tidak ada," tutur Rikwanto.

Dikatakannya, pada botol tersebut tidak ada pesan-pesan tertentu. Sebelumnya, pihak JSI juga mengaku belum pernah menemukan atau menerima adanya ancaman-ancaman tertentu. Baik itu melalui telepon maupun media lainnya.

Rikwanto mengatakan, sebelum adanya pelemparan botol berisi minyak tersebut, polisi telah melakukan pengamanan bahkan juga patroli skala besar siang dan malam. Patroli juga dilakukan di tempat-tempat yang diduga akan ada perbuatan anarkis, termasuk lembaga survei. Polisi akan melakukan patroli di tempat-tempat seperti itu.

Anggota kepolisian yang melakukan patroli juga telah bertukar nomor telepon dengan sejumlah petugas keamanan tempat-tempat yang dianggap rawan. Diharapkan, dengan bertukar nomor, polisi dan petugas keamanan akan lebih mudah bertukar informasi apapun.

"Gak masalah jika minta penjagaan, kita lakukan penjagaan," tambah Rikwanto.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement