Ahad 13 Jul 2014 13:49 WIB

KPU Halmahera Selatan Jamin Tidak Ada Kecurangan Penghitungan Suara

Penghitungan suara Pemilu Presiden 2014 (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Penghitungan suara Pemilu Presiden 2014 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- KPU Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, menjamin tidak ada kecurangan dalam penghitungan suara hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 di daerah itu, baik di tingkat TPS, PPS, PPK maupun KPU setempat.

"Dugaan praktik kecurangan penghitungan suara pada Pemilu Legislatif 9 April 2014 di Halmahera Selatan dijamin tidak terulang pada pilpres kali ini, karena KPU telah melakukan berbagai langkah antisipasi," kata Ketua KPU Halmahera Selatan, Syukur M. Saleh, di Labuha, Minggu.

Upaya yang dilakukan KPU Halmahera Selatan untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan pada penghitungan suara hasil pilpres di daerah itu di antaranya dengan cara sejak awal telah memberi sosialisasi kepada seluruh anggota PPK, PPS dan TPS pentingnya melaksanakan seluruh tahapan pilpres, terutama penghitungan suara secara jujur.

Selain itu, kata Syukur, KPU Halmahera Selatan menjemput langsung formulir C1 di setiap PPS di daerah itu, sehingga kecil kemungkinan terjadi perubahan data hasil penghitungan di tingkat PPK atau KPU kabupaten.

KPU Halmahera Selatan juga meningkatkan koordinasi dengan Panwaslu serta seluruh jajaran di bawahnya, termasuk dengan pihak terkait mengenai pelaksanaan penghitungan suara di semua tingkatan, sehingga jika terjadi kecurangan pasti diketahui.

Ia mengatakan, penghitungan suara hasil Pilpres 9 Juli 2014 kini dalam proses pleno di tingkat PPK dan diharapkan seluruh PPK di daerah itu sudah menuntaskan pleno penghitungan suara pada awal pekan depan untuk selanjutnya diplenokan di tingkat KPU kabupaten setempat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement