Senin 14 Jul 2014 07:35 WIB

Jembatan Beton Runtuh Akibat Banjir Bandang

Banjir Bandang (ilustrasi)
Foto: Reuters/Mohamed Alhwaity
Banjir Bandang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Sebuah jembatan beton sepanjang 20 meter yang menghubungkan dua kecamatan di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, runtuh diterjang banjir bandang yang melanda kawasan hulu sungai setempat, Ahad dini hari.

Akibat putusnya jembatan yang menghubungkan Kecamatan Kampak dengan Watulimo di Desa Gemaharjo, Kecamatan Watulimo itu, arus lalu-lintas terputus total.

Kendaraan roda dua atau lebih, dari Kecamatan Kampak yang ingin bepergian ke Watulimo maupun sebaliknya, saat ini harus menempuh jalur memutar puluhan kilometer dengan melewati daerah perbatasan Kabupaten Tulungagung yang ada di sisi timur daerah tersebut.

"Debit air meningkat tajam sehingga menyebabkan arus sungai Duren Jenggot tidak terkendali dan menggerus pondasi jembatan yang sebagian memang sudah menggantung akibat banjir sebelumnya," tutur Suranto, salah seorang warga Desa Gemaharjo.

Tidak ada laporan korban jiwa akibat insiden runtuhnya jembatan yang memiliki bentang sekitar 20 meter dan kedalaman/tinggi sekitar enam meter tersebut. Menurut kesaksian sejumlah warga, jembatan runtuh saat kondisi jalanan sepi.

Warga yang mendengar suara berdebum bersamaan dengan runtuhnya badan jembatan langsung menutup akses jalan utama penghubung dua kecamatan itu untuk menghindari kendaraan terperosok ke dasar sungai.

Kondisi jalan di lokasi kejadian selama ini dikenal sangat sepi, karena merupakan jalur pintas yang dibangun melintasi perbukitan dan lembah untuk memperpendek akses transportasi dari Kecamatan Watulimo menuju Kecamatan Kampak ataupun sebaliknya.

"Kami berharap pemerintah (daerah) segera melakukan langkah penanganan dengan membuat jembatan darurat atau semacamnya. Akses jalan ini cukup vital," timpal Iswanto, pengusaha kayu asal Watulimo.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement