REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Dino Patti Djalal yang baru dilantik, mengatakan bahwa prioritas yang bakal diembannya setelah dilantik adalah melaksanakan politik Indonesia yang bebas dan aktif sesuai amanat konstitusi.
"Prioritas saya membantu presiden melaksanakan politik Indonesia bebas aktif," kata Dino Patti Djalal di Jakarta, Senin (14/7). Mantan peserta Konvensi Partai Demokrat itu menggantikan Wardana yang mendapat penugasan baru sebagai Dubes RI untuk Turki.
Dino mengemukakan, rasa bangganya karena selama satu dekade terakhir dalam masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Indonesia telah menjadi salah satu pemain yang disegani dalam perpolitikan global.
Untuk menjaga hegemoni dari sejumlah negara lain, ia mengutarakan pentingnya Indonesia untuk menjaga kawasan Asia Tenggara tetap aman, stabil, dan makmur. "Ini adalah keputusan geostrategis karena nilai geopolitik Asia Tenggara masih tinggi," katanya.
Dia juga mengatakan, sejumlah negara lain bila ingin memasuki ASEAN maka mereka juga seharusnya bekerja sama dengan Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara.
Mantan duta besar RI untuk Amerika Serikat itu memaparkan, kekompakan ASEAN untuk saat ini sudah dijaga tetapi tingkat kekompakan sesama anggota berbeda-beda. Sedangkan terkait dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN, Dino menyatakan bahwa sesama negara Asia Tenggara juga harus siap untuk saling terbuka baik dari segi pergerakan buruh maupun modal.
Wamenlu berpendapat untuk saat ini negara Asia Tenggara yang paling siap adalah Singapura. Bagi Indonesia, ujar dia, mesti diperhatikan mana sektor yang tidak siap agar dapat didorong daya saingnya.
Untuk itu, Dino menegaskan penting pula bagi Indonesia untuk menjaga baik stabilitas politik maupun menjaga pertumbuhan ekonomi yang tetap tinggi. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengambil sumpah Dino Patti Djalal sebagai Wakil Menlu Kabinet Indonesia Bersatu II dalam acara pelantikan yang digelar di Istana Negara, Jakarta.