Selasa 15 Jul 2014 07:02 WIB

Iran Gelar Pertemuan dengan Dubes Negara Islam Bahas Gaza

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Muhammad Hafil
Warga Palestina berdoa usai pemakaman korban serangan Israel
Foto: ap
Warga Palestina berdoa usai pemakaman korban serangan Israel

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Ketua Parlemen Iran, Ali Larijani akan menggelar pertemuan dengan sejumlah duta besar negara-negara Islam di Teheran Selasa (15/7) ini. Mereka akan membahas serangan-serangan terbaru Israel di Palestina, khususnya di Jalur Gaza.

Ali dan sejumlah diplomat Muslim itu akan membahas pembantaian Israel di Pelestina selama bulan suci Ramadhan. Iran juga berencana bertemu dengan Kepala Hubungan Luar Negeri Spanyol dihari yang sama. Pasalnya, serangan Israel telah menewaskan setidaknya 173 warga Palestina selama tujuh hari berturut-turut.

Dilansir dari Fars News, Selasa (15/7), jet Israel menjatuhkan tiga bom di sekitar wilayah pesisir yang dikabarkan dikuasai Kelompok Hamas. Pesawat-pesawat Israel juga menyerang gedung-gedung di Gaza, Deir el-Balah dan Jabaliya dan melukai beberapa warga.

Seorang pria dan wanita meninggal pada Senin dan banyak yang terluka akibat serangan udara sehari sebelumnya. Setidaknya 1.230 orang terluka sejak Israel memulai serangan udara Selasa pekan lalu.

Orang-orang telah mengadakan aksi protes di seluruh dunia untuk mengecam Israel atas agresinya terhadap warga Palestina di Gaza. Meskipun demikian, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu tetap saja mengabaikan panggilan tersebut.

"Kami tidak tahu kapan operasi ini akan berakhir," ujarnya.

Laporan menyebutkan bahwa penduduk Gaza di kantong utara banyak yang melarikan diri dari rumah mereka sebab takut invasi Israel. Hamas telah memperingatkan bahwa pihaknya siap untuk menyerang balik pasukan Israe jika rezim Tel Aviv meluncurkan serangan darat terhadap Gaza.

Gaza telah diblokade sejak Juni 2007. Blokade ini menyebabkan penurunan standar hidup rakyat Palestina, tingkat pengangguran yang terjun bebas dan belum perna terjadi sebelumnya, serta kemiskinan yang tak henti-hentinya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement