Kamis 17 Jul 2014 06:12 WIB

PWNU Jatim Minta Kedua Kubu Capres Tahan Diri

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Didi Purwadi
Pilpres 2014
Foto: Republika
Pilpres 2014

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim) meminta agar kedua kubu calon presiden (capres) 2014 agar menahan diri tidak terburu-buru mengklaim kemenangan sebelum 22 Juli 2014. Supaya dapat saling memaafkan terkait hasil rekapitulasi suara resmi, PWNU Jatim bahkan mengusulkan diadakan halal bihalal antarkedua capres.

Ketua Tanfidziah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, Hasan Mutawakkil Alallah, mengimbau agar semua pihak, termasuk kubu capres Joko Widodo (Jokowi) maupun Prabowo Subianto bersikap dewasa dalam menyikapi proses pemilihan umum presiden (pilpres) yang digelar 9 Juli 2014 lalu dan apapun hasilnya nanti.

“Kita tunggu dulu dulu rekapitulasi hasil penghitungan suara dari KPU tanggal 22 Juli 2014. Jangan terburu-buru mengklaim menang, apalagi presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah menyeru untuk menahan diri sampai pengumuman KPU,” ujarnya saat bertemu Prabowo yang datang bersilaturahim dengan puluhan kyai di kantor PWNU Jatim di Surabaya, Rabu (16/7).

Ibarat ilmu agama, kata dia, hasil hitung cepat (quick count) lembaga survei yang memenangkan Jokowi ataupun Prabowo merupakan hisab. Sementara rukyatnya adalah pengumuman resmi KPU pada 22 juli 2014.

Untuk itu, pihaknya berharap agar KPU mampu bersikap profesional, adil, bijaksana sesuai undang-undang (UU) yang ada. Pihaknya berjanji akan menghormati siapapun pemenang pilpres yang diputuskan KPU karena ini demi keutuhan bangsa dan negara Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement