Jumat 18 Jul 2014 03:24 WIB

Warga Gaza Rindu Perdamaian (2)

Rep: c66/c64/ Red: Damanhuri Zuhri
Warga Gaza
Foto: Reuters
Warga Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ani Nursalikah

Israel tak mengerti arti kebebasan untuk warga Gaza.

Dia menjelaskan rumah sakit kekurangan persediaan karena pembatasan impor. Bahkan, Rumah Sakit Al-Shifa bisa memberikan CT scan untuk Maher. Namun, dia menyadari masalahnya bukan barang-barang material, tapi kebebasan.

Terkadang, dia berpikir Israel dan dunia tidak mengerti apa arti kebebasan bagi warga Gaza. Penduduk Gaza seperti tinggal di penjara terbuka. “Apakah mereka tidak tahu ataukah warga mereka itu manusia, sedangkan kami bukan?” tanya Ayman.

Ayman menambahkan dia tidak bisa pergi ke konferensi medis dan istrinya yang berasal dari Ukraina belum pulang selama bertahun-tahun karena takut tidak diizinkan untuk kembali.

Selain itu, di bawah sebuah pohon kurma di kafe Batoon, Selasa malam, tiga teman lama berbagi cerita bagaimana mereka menghabiskan enam jam tanpa serangan udara yang berharga. Mereka pergi berbelanja dan mengunjungi anak-anak karena selama sepekan terakhir hanya di dalam rumah.

Gagalnya proses gencatan senjata pada Selasa menimbulkan perdebatan di Jalur Gaza.  Beberapa pihak tidak setuju dengan Hamas yang tak mengambil kesempatan gencatan senjata.

Namun, pendukung Hamas memandang usulan gencatan senjata dengan kecurigaan yang mendalam. Hamas menolak proposal gencatan senjata yang ditawarkan Mesir karena tidak diajak terlebih dahulu.

Hubungan Hamas dengan Pemerintah Mesir terasa canggung. Apalagi, setelah perlakuan diskriminatif yang dilakukan militer Mesir terhadap kelompok Ikhwanul Muslimin (IM). IM dimasukkan ke daftar teroris. Padahal, IM dan Hamas memiliki ikatan ideologis.

Pada Selasa (15/7), Israel mengambil alih siaran salah satu stasiun televisi Al-Aqsa. Stasiun televisi itu diketahui merupakan milik Hamas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement