Senin 28 Jul 2014 09:20 WIB

Mesir Cabut Keadaan Darurat Untuk Idul Fitri

Mesir
Mesir

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Darul Ifta, Lembaga Fatwa Mesir yang merupakan lembaga resmi negara untuk menetapkan Hari-Hari Besar Islam, memutuskan Idul Fitri 1435 Hijriyah jatuh pada Senin (28/7).

Mufti Nasional Mesir Prof Dr Shawki Allam yang mengetuai Darul Ifta pada Minggu petang waktu setempat mengumumkan bahwa puasa Ramadhan 1435 Hijriyah berlangsung 29 hari dan 1 Syawal jatuh pada Senin.

Sudah menjadi tradisi di Negeri Seribu Menara tersebut, seluruh rakyat mematuhi keputusan Mufti tanpa ada perbedaan golongan mana pun dalam penetuan Idul Fitri.

Sementara itu, pihak keamanan Mesir mencabut keadaan darurat terutama jaringan transportasi untuk memberi kemudahan kepada rakyat untuk merayakan Idul Fitri tersebut.

Seluruh angkutan umum darat termasuk kereta bawah tanah di Kairo ditambah jam operasinya selama perayaan idul Fitri, kata Menteri Perhubungan Hany Dhahi.

Di hari-hari biasa, keadaan darurat itu diberlakukan mulai pukul 23.00 hingga pukul 04.00 pagi.

Kondisi keamanan Mesir secara umum masih belum kondusif kendati pemerintah yang dipimpin Presiden Abdel Fatah Al Sisi mengklaim telah aman.

Sedikitnya 12 anggota kelompok garis keras ditembak mati oleh aparat keamanan dan belasan orang di tangkap dalam operasi pemulihan keamanan di Semenanjung Sinai pada Sabtu (26/7).

Di sisi lain, dalam perayaan lebaran, warga Mesir biasanya memenuhi taman-taman rekreasi seperti seperti kebun binatang dan taman permainan yang tersebar di sepanjang Sungai Nil seperti Kanathir Khairiyah dan Pulau Firaun.

Jaringan televisi lokal juga menampilkan film dan drama reliji khas lebaran.

Para artis kesohor seperti Fatin Hamamah, Adel Imam, Laily Alwi, Yusra dan Mahmoud Yassin tercatat di antara bintang yang akan memeriahkan hiburan layar kaca.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement