Rabu 30 Jul 2014 08:40 WIB

Obama: AS Perluas Sanksi Atas Rusia

US President Barack Obama (file photo)
Foto: Reuters/Larry Downing
US President Barack Obama (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Barack Obama pada Selasa (29/7) menyatakan Washington telah menjatuhkan sanksi baru atas sektor keuangan, energi dan senjata di Rusia sehubungan dengan krisis Ukraina.

Amerika Serikat, yang melakukan tindakan yang tak diungkapkan dua pekan lalu, memperluas sanksinya atas beberapa perusahaan pertahanan dan bank lain Rusia, dan memblokir eksport barang tertentu serta teknologi buat sektor energi Rusia, kata Obaba kepada wartawan di Gedung Putin.

Ia mengatakan Amerika Serikat secara resmi membekukan kredit yang mendorong ekspor ke Rusia dan pendanaan bagi proyek pembangunan ekonomi di Rusia.

"Hari ini adalah pengingat bahwa Amerika Serikat bersungguh-sungguh mengenai apa yang dikatakannya dan kami akan mengumpulkan masyarakat internasional untuk bangkit memperjuangkan hak dan kebebasan rakyat di seluruh dunia," kata Obama dikutip Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Rabu (30/7) pagi.

"Jika Rusia melanjutkan jalur saat ini, tebusan yang akan diterima Rusia atas terus bertambah."

Departemen Keuangan AS mengatakan dalam satu pernyataan bahwa AS menjatuhkan sanksi terhadap tiga bank milik negara Rusia, yaitu Bank of Moscow, Russian Agricultural bank dan VTB Bank OAO. Tindakan tersebut melarang orang AS menyediakan dana baru buat ketiga lembaga keuangan itu, dan membatasi akses mereka ke pasar modal AS.

Departemen Keuangan tersebut juga merancang dan memblokir aset United Shipbuilding Corporation, perusahaan teknologi pertahanan yang berpusat di St. Petersburg.

"Sanksi utama yang kami umumkan hari ini akan terus meningkatkan tekanan atas Rusia, termasuk konco dan perusahaan yang mendukung aksi tidak sah Rusia di Ukraina," kata Obama.

Ia menambahkan sanksi saat ini telah membuat ekonomi Rusia jadi lebih lemah lagi.

Tindakan hukuman baru itu dilakukan setelah Uni Eropa sebelumnya mengumumkan perhimpunan regional tersebut telah menyepakati satu paket tindakan pembatasan tambahan "yang penting" dengan sasaran pertukaran dan kerja sama sektoral dengan Rusia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement