Jumat 01 Aug 2014 18:38 WIB

Senator Australia dari Partai Penggemar Kendaraan Bermotor Digugat

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, VICTORIA -- Senator Ricky Muir dari Partai Penggemar Kendaraan Bermotor (Australian Motoring Enthusiast Party - AMEP) kembali menghadapi masalah. Ini terjadi setelah partainya di daerah pemilihan (dapil) Victoria memecatnya sebagai anggota.

Namun pengurus nasional AMEP menyatakan, status Senator Muir tidak terpengaruh karena kepengurusan Partai AMEP Victoria telah dibekukan. Partai AMEP berhasil meloloskan Ricky Muir menjadi Senator Australia dari Dapil Victoria dalam pemilu September 2013, meskipun perolehan suaranya tidak mencapai 1.000 suara.

Muir terpilih karena sistem preferensi dalam perhitungan suara pemilu di Australia, memungkinkan seorang calon bisa lolos jika mendapat limpahan sisa suara dari partai-partai lain. Preferensi biasanya disepakati di antara partai-partai peserta pemilu sebelum pemungutan suara dilakukan.

Ricky Muir adalah seorang warga masyarakat biasa yang bergabung dengan penggemar kendaraan bermotor lainnya membentuk Partai AMEP. Ia sendiri tidak menyangka akan terpilih menjadi Senator Australia.

Sejak terpilih itu, pengurus Partai AMEP Victoria terus merongrong "nasib baik" Senator Muir. Karena itu, pengurus nasional kemudian memutuskan membekukan kepengurusan partai di tingkat Negara Bagian Victoria.

Namun pekan ini, para pengurus AMEP Victoria bertemu dan memutuskan untuk memecat Senator Muir sebagai anggota partai. Jika keputusan ini diakui sah, maka status Senator Muir menjadi tidak pasti, dengan kemungkinan terbesar harus memilih menjadi Senator independen.

Jurubicara nasional AMEP, Keith Littler, pengurus cabang Victoria tidak memiliki kewenangan untuk memecat Senator Muir.

"Jadi bagaimana mereka bisa memecat Senator Muir jika mereka sendiri tidak diakui keberadaannya," kata Littler, baru-baru ini.

Namun Peter Kazantzis, yang mengaku sebagai pengurus AMEP Victoria, menyatakan pihaknya sekadar ingin agar Senator Muir bertemu dengan konstituen di dapilnya.

"Kami hanya minta dia bertemu dengan pemilihnya agar para pemilih tahu apa sih yang akan dia diperjuangkan di Senat mewakili dapilnya?" kata Kazantzis.

"Namun tampaknya dia sudah tuli dan tidak mau mendengar kami lagi."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement