REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Aminuddin Ma'ruf, menegaskan pihaknya tidak sepaham dengan pemikiran kelompok "Islamic State of Iraq and Syria (ISIS)" atau kelompok radikal lainnya.
"PB PMII telah mengintruksikan kepada seluruh pengurus cabang dan para pembinanya untuk meningkatkan kaderisasi, khususnya ideologisasi Ahlus Sunnah wal Jamaah (Aswaja), untuk mewaspadai pengaruh ISIS dan kelompok-kelompok radikal lainnya," tutur Aminuddin saat dihubungi Republika, Jumat (1/8) malam.
Menurut Aminuddin, kader PMII juga harus mewaspadai kehadiran kelompok militan ISIS di kampus-kampus, sehingga PMII akan menggalakkan lagi kajian keislaman aswaja.
PMII, papar Aminuddin, akan berupaya merangkul mereka yang terjebak pada doktrin radikal sehingga mereka dapat memahami Islam secara komprehensif serta memahami sejarah Islam nusantara.
Aminuddin menyatakan Pemerintah RI seharusnya tegas mengantisipasi kondisi ini. Pasalnya, gejala radikalisasi sudah lama muncul.
Pencegahan yang dilakukan pemerintah melalui program deradikalisasi selama ini, jelas Aminuddin, faktanya tidak cukup untuk mengeliminir kelompok-kelompok radikal di Indonesia.