Sabtu 02 Aug 2014 16:59 WIB

Warga Kristen di Irak Meminta Bantuan PBB Hadapi ISIS

Rep: c91/ Red: Joko Sadewo
Umat Kristen di Mesir melakukan demonstrasi di Kairo terkait pembakaran gereja
Umat Kristen di Mesir melakukan demonstrasi di Kairo terkait pembakaran gereja

REPUBLIKA.CO.ID, ERBIL -- Ratusan Kristen Irak telah berbaris di kantor PBB, di Erbil, Ibu Kota wilayah Kurdi negara itu. Mereka menuntut perlindungan dari kelompok Islam State of Iraq and Syria (ISIS) yang telah memaksa ribuan orang agar mengungsi.

Di bawah pengamanan ketat pada hari Kamis 24 Juli lalu, demonstran meneriakkan slogan "Kami Irak, kita adalah orang Kristen baik dalam bahasa Kurdi, Arab dan Inggris. Di spanduk mereka juga menulis "Kami adalah akar dari Irak, berhenti memaksa kami keluar dari tanah kami."

Pada Juni lalu, setelah ISIS mengambil alih sebagian besar wilayah Irak utara dan barat, 300.000 orang, termasuk orang Kristen di provinsi Nineveh, melarikan diri dari kekerasan sektarian untuk berlindung dari wilayah Kurdi.

Kemudian Juli lalu, ISIS mengeluarkan ultimatum bagi orang Kristen di kota utara Mosul ke bersumpah setia kepada kekuasaannya, membayar pajak atau meninggalkan kota.

Melansir World Bulletin, Sabtu (2/8), Gerakan Demokratik Asyur merupakan penyelenggara demonstrasi itu, Chaldean-Asyur-Syriac populer Dewan Erbil dan gereja-gereja lokal, pawai berangkat dari Kaldea Cultural Center di Erbil Christian kabupaten Ankawa ke kompleks PBB di dekatnya.

Kasdim Uskup Agung Bashar Mati Warda mengatakan "orang Kristen tidak manusiawi diusir dari rumah dan tanah mereka sendiri. Kami menyerukan kepada PBB, Pemerintah Daerah Kurdi serta pemerintah Federal Irak untuk melindungi orang Kristen Irak. "

Pengunjuk rasa Kristen bergabung dengan Persatuan Ulama Islam Kurdistan. Seorang anggota, Seyid Ekrem mengatakan, "Kami mengutuk penganiayaan terhadap orang Kristen dan Muslim oleh ISIS di Mosul. Tak seorang pun memiliki hak untuk menyebabkan penderitaan pada non-Muslim atas nama Islam. Kami siap membantu pengungsi dengan cara apapun yang diperlukan. "

Empat wakil protes diundang ke markas PBB untuk membahas keprihatinan mereka. Demonstrasi bubar secara damai.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement