Ahad 03 Aug 2014 08:25 WIB

Maskapai Ini Fasilitasi Penumpang Batal Terbang

Wings Air
Foto: Nonang/Republika
Wings Air

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Manajemen maskapai Wings Air mengfasilitasi penumpang yang batal berangkat ke Bandara Karel Satsaitubun, Kota Tual, Sabtu (3/8) petang. Batal berangkat sehubungan kepala bandaranya, Arman Hamid tidak mengizinkan perpanjangan jam operasi karena dia tertinggal pesawat Lion Air dari Makassar tujuan Ambon.

Salah seorang penumpang Wings Air, Stella Matitaputy yang dihubungi di Ambon, Sabtu malam, membenarkan, dia dan penumpang lainnya tujuan Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara difasiitasi menginap di penginapan sekitar kawasan Bandara Internasional Pattimura di desa Laha.

"Kami setelah diinformasikan bahwa batal berangkat ke Bandara Karel Satsaitubun, selanjutnya ditawarkan menginap di sekitar kawasan Bandara Internasional Pattimura agar memudahkan keberangkatan ke Tual dijadwalkan, Ahad (3/8) subuh, sekitar pukul 04.00 WIT," ujarnya.

Stella yang berstatus reporter TVRI Ambon itu mengakui saat boarding di Bandara Internasional Pattimura tiba-tiba diberitahu batal berangkat karena petugas tower bandara Karel Satsaitubun mengabarkan tidak mengizinkan perpanjangan jam operasi.

"Saya mengkonfirmasi ke petugas Wings Air dan diberitahu alasan pembatalan tersebut karena Kabandara Karel Satsaitubun, Arman Hamid ketinggalan berangkat dengan pesawat Lion Air di Makassar ke Ambon dan menginstruksikan tidak mengizinkan perpanjangan jam operasi di Tual," katanya.

Area Manager Lion Air Ambon, Ramly dikonfirmasi, mengatakan, dilaporkan stafnya di Bandara Internasional Pattimura Ambon bahwa saat penumpang pesawat Wings Air boarding tiba-tiba diberitahu bahwa petugas tower bandara Karel Satsuitubun nyatakan aktivitas penerbangan ke sana ditutup.

Alasannya, Kabandara Satsuitubun tertinggal saat pesawat Lion Air berangkat dari Bandara Internasional Hasanuddin, Makassar tujuan Bandara Internasional Pattimura Ambon sehingga memerintahkan tidak mengizinkan perpajangan jam operasi.

Padahal, pesawat Wings Air berangkat dari Ambon, Sabtu petang, sekitar pukul 16.00 WIT dan dijadwalkan tiba di Tual, sekitar pukul 17.45.

"Kami sangat sesalkan sekiranya tidak diizinkan perpanjangan jam operasi bandara Karel Satsuitubun hanya karena Kabandaranya tertinggal pesawat Lion Air di Makassar sehingga merugikan kepentingan banyak orang saat arus mudik libur perayaan Idul Fitri 1435 Hijriah," ujar Ramly.

Karena itu, lanjutnya, masalah ini akan dilaporkan ke Kementerian Perhubungan karena keputusan Kabandara karel Satsuitubun terkesan sepihak dengan mengorbankan kepentingan orang banyak.

"Kami menyampaikan laporan agar ke depan tidak terjadi keputusan yang kemungkinan bisa mengganggu aktivitas penerbangan ke Tual guna melayani pengguna jasa perhubungan udara daerah setempat, Kabupaten Maluku Tenggara dan transit ke Kabupaten Kepulauan Aru dan Maluku Tenggara Barat," ucapnya.

Dia menambahkan, 49 penumpang ke Tual itu dijadwalkan diberangkatkan pada Minggu (3/8) subuh dari Bandara Internasional Pattimura Ambon, sekitar pukul 04.00 WIT. Kepala Bandara Karel Satsuitubun, Amran Hamid belum bisa dikonfirmasi karena saat dihubungi melalui telpon genggam (HP) tidak menjawab.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement