Senin 04 Aug 2014 11:41 WIB

Rakyat Palestina yang Syahid Telah Mencapai 1.830 Orang

Rep: Hilyatun Nishlah/ Red: Muhammad Hafil
Warga Palestina menggelar shalat jenazah bagi korban yang tewas akibat serangan brutal Israel di Jalur Gaza.
Foto: AP Photo/Hatem Ali/ca
Warga Palestina menggelar shalat jenazah bagi korban yang tewas akibat serangan brutal Israel di Jalur Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Serangan Israel terhadap Gaza yang telah memasuki hari ke-28, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menyebutkan, korban yang syahid akibat gempuran Israel telah mencapai 1.830 lebih. Sementara yang terluka mencapai 9.370 lebih. 

Mi'raj News Agency (MINA) Senin (4/8) mengabarkan, korban agresi Zionis Israel terus meengalami peningkatan karena Zionis Israel sering kali melanggar gencatan senjata. 

Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan, warga Palestina yang meninggal dunia mencapai 1.830 yang terdiri atas 1.012 laki-laki, 180 perempuan, 364 anak-anak, 70 kaum manula. Sedangkan korban yang terluka telah mencapai 9.370 yang terdiri atas 4.092 laki-laki, 1.736 perempuan, 2.662 anak-anak, dan 340 kaum manula.

Selain itu, Zionis juga menyerang para wartawan dan petugas medis yang ada di Gaza. Israel telah melancarkan 72 serangan terhadap wartawan dan 57 orang staf medis. 

Gempuran Israel yang dilakukan sejak 7 Juli lalu juga telah menghancurkan 9.540 bangunan rumah warga, 108 masjid, 172 sekolah dan 178 bangunan pelayanan dan fasilitas publik. 

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menyerukan agar bantuan kemanusiaan segera dikirimkan untuk membantu para korban. Selain itu, membantu mengevakuasi ribuan warga sipil yang terperangkap akibat kekejaman Zionis Israel di Rafah, yang mana telah mengakibatkan 50 lebih warga meninggal dunia dan 200 warga lainnya terluka. 

Korban di Rafah pun terus bertambah, pasalnya masih banyak korban-korban yang tertimbun reruntuham akibat serangan udara Israel, roket maupun rudal yang belum dievakuasi. Dikarena Zionis melarang tim medis menggali dan mencari jenazah korban yang ada ditimbunan reruntuhan bangunan. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement