REPUBLIKA.CO.ID, DONETSK -- Warga sipil di Luhansk, Ukraina timur, mengatakan kotanya dalam keadaan sekarat. Di tengah kepungan pasukan pemerintah pada Senin (4/8), pemerintah lokal menyatakan wilayahnya di ambang bencana kemanusiaan.
Walikota Luhansk, Sergei Kravchenko, dalam sebuah pernyataan, menggambarkan situasi semakin memburuk. Rak-rak di toko-toko kosong dan sejumlah warga yang belum mengungsi terpaksa minum air keran.
Persediaan obat di rumah sakit juga menipis. "Sebagai hasil dari blokade dan serangan roket tanpa henti, kota ini di ambang bencana kemanusiaan," kata Kravchenko.
Para penduduk kota Luhansk mulai mengungsi dan melarikan diri dari kekerasan. Luhansk yang berpenduduk 400 ribu orang, tengah diperebutkan oleh semua pihak dalam konflik.
Serangan terjadi setiap harinya dengan target acak. Sabtu, delapan bangunan rusak akibat serangan roket. Pemerintah Luhansk mengatakan, bangunan hancur termasuk sekolah, supermarket dan apartemen.