REPUBLIKA.CO.ID, YERUSSALEM -- Militer Zionis Israel telah mengunakan 27 ribu tentara cadangannya dalam serangan militer Zionis di Jalur Gaza. Pernyataan tersebut disampaikan oleh juru bicara militer Zionis, Avichay Adraee pada Rabu (6/8).
"Sebanyak 27 ribu tentara telah digunakan, sementara 55 ribu lainnya masih bertugas," kata Adraee kepada kantor berita Anadolu Agency, Rabu (6/8).
Penjajah Israel telah memanggil 82.201 tentara cadangan mereka untuk lakukan serangan terhadap Jalur Gaza. Dimana telah mengakibatkan lebih dari 1.880 meninggal dunia dan lebih dari 9.450 terluka.
Gempuran Israel terhenti ketika gencatan senjata selama 72 jam disepakati dan diberlakukan. Mereka juga menarik tentaranya dari Jalur Gaza ke wilayah perbatasan Jalur Gaza di dalam tanah jajahan Israel.
Saat ini delegasi faksi-faksi Palestina dan Israel tengah dalam pertemuan terpisah di Kairo, guna membahas gencatan senjata permanen atau jangka panjang.
Sebelumnya, Israel mengatakan menyepakati adanya perpanjangan gencatan senjata dengan faksi Palestina. Namun, pihak Hamas membatah pernyataan tersebut.
"Tidak ada kesepakatan untuk memperpanjang jeda gencatan senjata dengan Israel," kata Moussa Abu Marzouq, seperti yang tertulis dalam status akun twitternya, Rabu (6/8) waktu setempat.