REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis, pada Kamis, mengatakan pihaknya siap untuk mendukung pasukan wilayah otonomi Kurdi dari Irak utara guna memblokir kemajuan gerilyawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), meskipun sumber diplomatik menambahkan tidak ada bantuan militer dalam agenda ini.
"Prancis mengutarakan dukungan yang bersifat teknis dan tidak ada bantuan militer dibicarakan dengan benar dalam agenda itu," kata satu diplomatik kepada Reuters.
Presiden Prancis, Francois Hollande, berbicara di telepon dengan Masoud Barzani, presiden wilayah Kurdi. ''Keduanya setuju untuk bekerja sama,'' kata kantor Hollande dalam satu pernyataan.
Namun para pejabat menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut. "Mereka menekankan keinginan mereka untuk bekerja sama untuk memblokir ofensif ISIS di timur laut Irak," katanya."