REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kementarian Kesehatan Palestina mengatakan, tercatat ada sekitar 4.500 kelahiran baru di Jalur Gaza selama 30 hari serangan Zionis Israel di Gaza, yang terblokade hingga saat ini, Anadolu Agency, Ahad (10/9).
Namun, juru bicara Kementerian dalam Negeri Gaza Eiad Al-Bozum mengatakan, pihaknya belum membuat survei resmi terkait jumlah bayi yang terlahir di Gaza. Dikarenakan, adanya kemungkinan jumlah yang baru terlahir bisa lebih banyak.
Ia berharap, jumlah kelahiran bisa melebihi lima ribu anak. Ia juga mengatakan, beberapa anak telah dilahirkan tetapi belum terdaftar karena mereka lahir di sekolah ataupun tempat penampungan sementara.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan, saat ini, penduduk Gaza mencapai 1,9 juta pada kuartal pertama tahun ini, termasuk 947 ribu laki-laki dan 922 ribu perempuan.
Menurut laporan statistik Palestina, penduduk Gaza diperkirakan akan mencapai 2,3 juta jiwa pada 2020 mendatang. Yang mana hal tersebut akan mengubah Gaza manjadi salah satu daerah yang paling padat penduduknya di dunia.
Sementara itum, Israel sendiri telah membunuh lebih 1.900 orang, termasuk 433 anak-anak dalam kurun waktu hampir sebulan serangan Zionis Israel terhadap Gaza. Dan, melukai 9.800 lebih warga Palestina lainnya termasuk tiga ribu lebih anak-anak Palestina.