REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY – Para pejabat Hamas di Gaza mengancam akan meningkatkan serangan roketnya ke Israel. Ancaman ini pun dapat memicu kekerasan yang terus menerus terjadi selama beberapa pekan ini.
Ihab al-Ghussein, wakil menteri informasi kelompok Islam, mengatakan jika tuntutan mereka tak dituruti, maka serangan mereka akan ditingkatkan.
Tembakan roket yang terus menerus dilakukan dari Gaza ke Israel pun berlanjut pada Sabtu bersamaan dengan serangan udara oleh militer Israel. Sembilan orang dilaporkan telah tewas di Gaza, termasuk tiga orang yang tewas ketika sebuah masjid dihancurkan pada pukul tiga pagi.
Pejabat Israel mengatakan telah memperingatkan warga di sekitar masjid untuk evakuasi. Namun sejumlah pria diperkirakan sedang mempersiapkan sholat Subuh di lantai dasar masjid itu ketika serangan terjadi.
Sementara itu, Israel mengatakan tak ada kerusakan yang dilaporkan terjadi pada Sabtu. Dua warga Israel pun dilaporkan telah terluka dalam sebuah serangan sehari sebelumnya.
Hamas menolak memperpanjang gencatan senjata yang berakhir pada Jumat kemarin. Ia mengatakan para negosiator Palestina di Kairo tidak ditawari apapun sebagai imbalan atas perdamaian yang diberikan.
“Negosiasi ini dibawah tekanan. Mediator Mesir tak berimbang. Kami terluka, tetapi kami memiliki kesabaran,” kata Ghussein. Israel sendiri telah menarik para negosiatornya dalam pembicaraan tersebut. Menurutnya, pihaknya tidak akan bernegosiasi saat diserang.