REPUBLIKA.CO.ID, LEBANON -- Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Indobatt (Indonesian Batallion) Kontingen Garuda (Konga) XXIII-H/Unifil tetap profesional dalam menjaga perbatasan Lebanon dan Israel. Komandan Satgas Indobatt, Letkol Inf M. Asmi mengatakan, saat melaksanakan patroli dan menjaga pos yang sudah ditentukan oleh United Nations Interim Force In Lebanon (Unifil), TNI selalu menggunakan cara soft approach.
Menurut dia, Serda (K) I Gusti Ayu dan Serda (K) Renny Septiani adalah dua prajurit yang kali ini mendapat giliran berjaga bersama-sama dengan sesama rekan prajurit Indobatt dari Kompi Alpha dan prajurit dari Lebanese Armed Forces (LAF) di Pos Panorama Point yang berada di perbatasan Lebanon-Israel pada Ahad (10/8) lalu.
Setiap akhir pekan, kata dia, daerah Panorama Point senantiasa ramai dikunjungi oleh warga lokal Lebanon. Mereka, baik yang hanya sekadar mampir untuk melihat pemandangan alam yang sangat indah lantaran dapat memandang ke wilayah Israel maupun yang sengaja berhenti untuk mengambil foto bersama teman saudara maupun keluarganya.
"Dengan bersikap ramah namun tetap menjaga kesiapsiagaan dan kewaspadaan, para Prajurit TNI dan Wanita (Wan) TNI Satgas Indobatt Konga XXIII-H/Unifil senantiasa menyapa dan berbincang-bincang dengan setiap warga yang berhenti di Panorama Point," kata Asmi dalam siaran pers Puspen TNI.
Dia menyatakan, tidak sedikit warga yang akhirnya mengajak para prajurit Wan TNI Satgas Indobatt yang tengah berjaga di Panorama Point untuk berfoto bersama. "Ajakan inipun diiyakan tanpa mengurangi kewaspadaan akan situasi dan kondisi sekitar," ujarnya.
Profesionalisme setiap prajurit Indobatt Konga XXIII-H/Unifil yang senantiasa waspada, namun tetap ramah kepada warga ketika melaksanakan patroli berkendaraan dan jalan kaki, maupun saat berjaga di pos-pos yang telah ditentukan, mendapatkan respon positif. Diharapkan, kehadiran prajurit TNI di Lebanon dapat menjaga dan membawa perdamaian di Lebanon Selatan.