Rabu 13 Aug 2014 17:59 WIB

Ini Peringatan Megawati untuk Caleg PDIP Terpilih

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Megawati Soekarnoputri berbicara saat memberi pembekalan calon ketua wakil ketua DPRD kota/kabupaten dan provinsi PDI Perjuangan seluruh Indonesia,Jakarta, Rabu (13/8)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Megawati Soekarnoputri berbicara saat memberi pembekalan calon ketua wakil ketua DPRD kota/kabupaten dan provinsi PDI Perjuangan seluruh Indonesia,Jakarta, Rabu (13/8)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mewanti-wanti para kadernya yang menjadi caleg terpilih agar tidak terlibat kasus korupsi. PDIP dikatakan tidak akan membela kader yang di kemudian hari terlibat korupsi. 

"Bu Megawati mengingatkan, partai tak akan membela (kader korupsi)," kata Sekjen DPP PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo di sela acara pembekalan Calon Ketua atau Pimpinan DPRD Provinsi, Kota/Kabupaten Seluruh Indonesia di Hotel Bidakara Jakarta Selatan, Rabu (13/8).

Setiap kasus korupsi yang menjerat kader PDIP disebut menjadi tanggung jawab pribadi. Partai tidak mau ambil bagian lantaran merasa sudah cukup memberi peringatan. 

"Warning-nya sudah cukup kalau sudah terpilih dan korupsi, itu tanggung jawab pribadi," ujar Tjahjo.

Megawati juga meminta para pimpinan DPRD dari PDI Perjuangan meningkatkan disiplin. Mereka harus rajin menghadiri rapat kedewanan, belajar memahami pola struktur anggaran daerah, keinginan konstituen, dan persoalan daerah. 

Megawati berharap kualitas kader yang meningkat di legislatif bisa menjaga kepercayaan masyarakat terhadap PDI Perjuangan. "Kemenangan PDIP harus dipertahankan hingga lima tahun ke depan," kata Tjahjo

Proses pembekalan calon ketua dan pimpinan DPRD dari PDI Perjuangan diikuti oleh 920 kader. Sejumlah pengurus DPP PDIP yang tampak hadir antara lain, Puan Maharani, Effendi Simbolon, Hasto Kristiyanto, Eriko Sotarduga, Olly Dondokambe, Djarot Syaiful Hidayat, Idham Samawi, Rokhmin Dahuri, dan Hamka Haq. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement