REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY-- Otoritas Air Palestina mengatakan, kerugian pada kerusakan saluran air mencapai 34.400.000 dolar AS. Sebagai bentuk akibat dari kebrutalan Israel terhadap Gaza. Ma'an News Agency, Kamis (14/8) mengabarkan, skala besar kerusakan infrastruktur di Gaza terlihat semakin jelas dalam dua pekan terakhir ini.
Selama masa tenang sementara ini berlangsung tim pemerintah memeriksa setiap kerusakan yang ada. Pihak yang berwenang mengatakan, sekitar 11 sumur air telah benar-benar hancur total dan sekitar 15 lainnya hancur sebagian. Sementara itu, 17 km dari saluran pasokan air telah hancur total dan 29 lainnya rusak sebagian.
Tak hanya itu, kerusakan juga terjadi pada lima wadah air yang kini hancur total dan 11 kontaioner air rusak sebagian hingga rusak parah. Ditambah dengan hancurnya dua desalinasi dan empat lainnya rusak sebagian.
"Selain itu, lebih dari tujuh kilometer dari saluran limbah benar-benar hancur dan lebih dari 10 km rusak sebagian. Dan, sekitar 12 stasiun pompa limbah rusak berat dan empat pengelolahan limbah lainnya rusak sebagian," lanjutnya.
Sementara itu, nilai kerusakan pada layanan kendaaran air dan mesin mencapai sembilan juta dolar AS. Jaringan air juga akan membutuhkan 32.600.000 juta dolar AS untuk memenuhi kebutuhan air di Jalur Gaza untuk enam bulan kedepan.
Otoritas Pleatina menambahkan, kerusakan yang diderita oleh warga Palestina di Gaza tak hanya masalah air, tetapi pembangkit listrik yang satu-satu ada diwilayah itu sangat penting untuk diperhatikan karena digunakan sebagai bahan bakar mengaliri sumber air kerumah-rumah penduduk.
Untuk memulihkan seutuhnya sektor air Gaza untuk mengembangkan layanan air dan fasiltas, maka anggaran yang sangat dibutuhkan sekitar 620 juta dolar AS. Dan, sekita 140 juta dolar AS telah disediakan oleh donor untuk digunakan perbaikan desalinasi air, proyek pengolahan limbah dan proyek jangka pendek hingga menengah.