REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar, menargetkan peredaran narkoba di Jabar bisa diminimalisir. Oleh karena itu, di HUT Jabar yang ke-69, Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan membakar 590 Kg ganja yang disita oleh BNNP Jabar.
"Kami bersyukur BNNP Jabar berhasil menyita narkoba terbanyak. Dari Agustus tahun lalu sampai Agustus tahun ini, disita 590 Kg ganja. Hampir setengah ton, ini prestasi," ujar Heryawan kepada wartawan usai Memusnahkan Ganja di Lapangan Gasibu, Selasa (19/8).
Heryawan berharap, setiap ada penyeberan narkoba apa pun bentuknya bisa di deteksi sejak dini dan diantisipasi oleh aparat. Kalau pun ada kasus, Ia berharap barangnya bisa dirampas dipolisikan, dikriminalkan pelakunya dan pengguna. Saat bersamaan, penggunanya bisa direhabilitasi.
"Kami ingin, peredaran narkoba di Jabar diminimalisir. Bahkan, tak ada dan generasi muda tak terancam," katanya.
Kalau generasi muda bebas narkoba, kata dia, maka akan mampu menata hidup dan mencicipi hidup dengan baik. Selain itu, mereka pun bisa hidup lebih sejahtera.
"Jadi, semua harus menghindari narkoba," katanya.
Saat ditanya tentang antisipasi Jabar agar tak menjadi pasar narkoba, Heryawan mengatakan, semua tempat menjadi target pasar narkoba. Apalagi, Jabar yang penduduknya banyak. Jadi pasarnya, paling banyak dibidik orang termasuk pengedar ganja.
"Teorinya kan gitu, kalau pasar barang-barang halal ga masalah. Tapi kami tak ingin untuk pasar narkoba," katanya.
Heryawan berharap, pasar Jabar tertutup untuk pasar narkoba. Tentunya, harus di antisipasi oleh berbagai pihak agar ke depan tak ada satu pun masyarakat Jabar yang menjadi korban narkoba.