REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat mengimbau kepada masyarakat di kota itu untuk mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD) pascamusim kemarau di kota itu.
"Saat ini memang ada tren kenaikan penyakit DBD dibanding tahun sebelumnya. Insya Allah Kota Pontianak bisa menekan seminimal mungkin jumlah kasus DBD," kata Kepala Dinkes Kota Pontianak Multi Junto Bhatarendro di Pontianak, Selasa.
Multi menjelaskan tahun 2013 tercatat sebanyak 100 kasus DBD dan tidak ada kematian. Sementara saat ini sudah 110 kasus DBD, dua diantaranya meninggal dunia.
"Sehingga semua pihak harus waspada, agar jumlah kasus DBD dan angka kematiannya akibat penyakit DBD tidak meningkat dari tahun lalu," ungkapnya.
Kepala Dinkes Kota Pontianak menyatakan pihaknya saat ini secara intensif melakukan pemberantasan sarang nyamuk, seperti memberikan abate secara gratis, melakukan "fogging" atau pengasapan untuk memberantas atau membunuh induk nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.
"Selain itu, kami juga mengefektifkan kader-kader Posyandu dan Jumat bersih dalam melakukan atau menekan seminimal mungkin agar nyamuk Aedes Aegypti tidak berkembang," ujarnya.