Rabu 25 Sep 2024 19:57 WIB

Pemprov Mau Lepas Nyamuk DBD Ber-Wolbachia, Dharma Pongrekun Nyanyi 'Cicak di Dinding'

Pelepasan nyamuk ber-wolbachia dikhawatirkan akan membawa dampak negatif.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Mas Alamil Huda
Petugas memeriksa proses penetasan larva nyamuk Aedes aegypti ber-wolbachia di Insektarium UGM, Sabtu (2/12/2023). Cagub Dharma Pongrekun menolak rencana penyebaran nyamuk ber-wolbachia di Jakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petugas memeriksa proses penetasan larva nyamuk Aedes aegypti ber-wolbachia di Insektarium UGM, Sabtu (2/12/2023). Cagub Dharma Pongrekun menolak rencana penyebaran nyamuk ber-wolbachia di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur (cagub) Jakarta Dharma Pongrekun menolak rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta yang hendak menyebarkan nyamuk Aedes aegypti ber-wolbachia. Menurut dia, nyamuk itu semestinya ditangkap, bukan justru dilepaskan.

Dharma mengatakan, secara naluriah manusia seharusnya menangkap nyamuk bukan justru menyebarkan binatang itu. Bahkan, naluri itu dituangkan dalam lagu anak-anak.

Baca Juga

"Waktu kecil kita diberikan lagu oleh orang tua kita," kata dia di Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2024).

Dharma menilai, lagu tersebut memiliki makna untuk menangkap nyamuk. Ia kemudian melantunkan lagu anak-anak 'Cicak-Cicak di Dinding' di depan wartawan.