REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Energi Nasional (DEN) meminta pemerintah segera menyiapkan cadangan energi nasional karena Indonesia belum memiliki cadangan energi nasional.
"Seharusnya kita punya. Negara-negara lain yang punya potensi energi besar, mereka sudah melakukan cadangan energi jauh hari sebelum kita," ujar anggota DEN Rinaldy Dalimi dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (19/8).
Rinaldy mengemukakan bahwa cadangan energi ini sangat penting terutama saat negara berada dalam kondisi tertentu.
Ia menjelaskan bahwa ada tiga jenis cadangan energi yang perlu disiapkan meliputi cadangan operasional, cadangan penyangga, dan cadangan strategis.
"Cadangan operasional itu disiapkan oleh industri di tiap-tiap entitas bisnis yang bergerak di sektor energi, tapi diatur oleh pemerintah," jelas Rinaldy.
Selanjutnya adalah cadangan penyangga, yang dikatakan oleh Rinaldy merupakan cadangan yang paling penting dan sangat mahal.
"Ini merupakan cadangan yang hanya digunakan pada saat kondisi krisis dan harus siap pakai," ujar Rinaldy.
Terkait dengan kapan cadangan penyangga ini digunakan, Rinaldy menjelaskan bahwa hal itu ditentukan oleh Presiden sekaligus Ketua Umum DEN.
"Cadangan ini menjadi sangat mahal mengingat bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan, di mana kita harus mencapai titik-titik konsumen di berbagai kepulauan, bahkan di titik terpencil sekalipun. Ini sangat sulit," ujar Rinaldy.
Hingga kini DEN masih menggodok mengenai kepada siapa cadangan ini akan dibebankan dan ditanggung.
Sementara itu, cadangan terakhir yang diperlukan adalah cadangan strategis yang diperlukan oleh negara dalam jangka panjang, jelas Rinaldy.