Senin 25 Feb 2019 13:50 WIB

Akankah Tiga Kartu Baru Jokowi Pikat Pemilih?

Jokowi memperkenalkan tiga kartu baru yang akan menjadi programnya jika terpilih.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
Capres nomor urut 01 Joko Widodo menghadiri acara Konvensi Rakyat di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Ahad (24/2/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Capres nomor urut 01 Joko Widodo menghadiri acara Konvensi Rakyat di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Ahad (24/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Febrianto Saputro, Dessy Suciati Saputri

JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Padjajaran Muradi menilai, janji tiga kartu yang disampaikan calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) pada acara Konvensi Rakyat di Sentul, Jawa Barat, pada Ahad (24/2) merupakan langkah cerdas dalam rangka mengambil hati pemilih yang belum terjangkau oleh program-program dari pemerintah Jokowi. Ia menilai, tiga kartu tersebut merupakan tindak lanjut dari program yang ada saat ini.

Baca Juga

"KIP kuliah, KIP kan sekarang masih sampai SMA, katakanlah ini menjangkau hampir lebih dari delapan juta pemilih kalau dikaitkan sama pilpres karena banyak anak-anak muda butuh di-support," kata Muradi.

Selain itu, mengenai program kartu prakerja, program tersebut merupakan program yang normal dilakukan di sejumlah negara, seperti Singapura dan Australia. Dengan adanya program tersebut, negara menyubsidi calon pekerja sampai mendapatkan pekerjaan yang normal.

"Saya kira, ini langkah cerdas yang harus diapresiasi, tinggal masyarakat menangkap itu hal yang baik nggak?" katanya.

Muradi melihat, ada janji tiga kartu tersebut bisa menjangkau delapan juta sampai 16 juta pemilih. "Kalaupun kemudian publik merasa butuh, saya rasa Pak Jokowi akan dipilih lagi," tuturnya.

Sementara itu, pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno juga menilai, janji tiga kartu Jokowi bisa memikat pemilih di Pilpres 2019. Menurutnya, sejumlah  program kartu yang digagas Jokowi telah berjalan efektif lantaran sebelumnya pernah diterapkan di Jakarta pada saat menjabat sebagai gubernur.

"Artinya, rakyat melihat ada buktinya. Meski, dalam banyak hal masih ada kekurangan," kata Adi Prayitno

Namun, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia tersebut melihat, persoalannya program kartu tersebut tidak bisa dikonversikan menjadi dukungan. Terbukti bahwa elektabilitas Jokowi masih di angka 54 dari tingkat kepuasan publik yang mencapai 70 persen.   

Ia menduga, sebagian rakyat cenderung bosan dengan janji-janji kampanye politik. Menurutnya, banyak rakyat sudah lelah diberi harapan palsu dan butuh gagasan yang konkret dalam hidup, seperti meningkatkan daya beli, kesejahteraan hidup, dan kebutuhan lainnya.

"Janji itu akan efektif pengaruhi pemilih kalau sudah ditepati. Masa kampanye seperti ini semuanya hanya janji manis yang tak terlampau berpengaruh apa pun. Apalagi, banyak pemimpin yang suka tak tepati janji politiknya," katanya.

Baca juga:

Tiga Kartu Baru

Saat memberikan pidato kebangsaan dalam acara Konvensi Rakyat di Sentul International Convention Center, Bogor, Ahad (24/2) malam, Jokowi mengenalkan tiga kartu baru yang akan menjadi programnya saat terpilih kembali di Pilpres 2019 nanti. Ketiga kartu tersebut, yakni Kartu Prakerja, Kartu Indonesia Pintar (KIP) hingga kuliah, dan Kartu Sembako.

Jokowi menjelaskan, Kartu Prakerja ini merupakan program peningkatan pelatihan yang akan diberikan oleh pemerintah bagi para pencari kerja. Sehingga, diharapkan mereka akan mendapatkan bekal keterampilan sebelum masuk ke dunia kerja.

"Saya akan luncurkan yang namanya kartu pra kerja untuk memberikan layanan pelatihan koperasi, skilling, re-skilling, upskill. Ini pelatihan vokasi untuk meningkatkan ketrampilan bagi yang belum bekerja, pekerja, dan yang akan berganti pekerjaan," ujar Jokowi.

Ia menyampaikan, program ini diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Jokowi menyampaikan, pemerintah juga akan memberikan pelatihan vokasi kepada sekitar 500 ribu orang pada 2019 ini.

"Pada 2020, dua juta orang peserta pelatihan akan kita kerjakan. Dengan kartu ini kita akan terus meningkatkan program tersebut sehingga Indoensia memiliki SDM kualitas premium," ujar dia.

Selama ini, pemerintah telah meluncurkan berbagai program untuk meningkatkan ketrampilan masyarakat. Salah satunya yakni program vokasi dengan mendirikan balai latihan kerja (BLK) komunitas di pesantren-pesantren.

Jokowi pun menargetkan pada 2019 ini akan mendirikan BLK komunitas hingga 1.000 unit dan pada tahun depan ditargetkan hingga tiga ribu BLK. Selain kartu Pra Kerja, Jokowi juga berjanji akan memperkuat Kartu Indonesia Pintar yang semula hanya diberikan hingga tingkat SMA/SMK menjadi hingga bangku perkuliahan. Menurut Jokowi, dengan kartu KIP kuliah ini maka pendidikan seluruh anak-anak bangsa dapat terjamin.

"Kemudian Kartu Indonesia Pintar yang sekarang hanya sampai di SMA atau SMK, juga akan kita jadikan KIP kuliah. Artinya Kartu Indonesia Pintar kuliah ini akan membantu biaya pendidikan. Membantu biaya pendidikan dari anak usia dini hingga kuliah dengan kartu ini," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, pemerintah tak ingin kondisi ekonomi kelularga yang lemah menjadi penghalang bagi anak-anak Indonesia untuk mengenyam pendidikan hingga bangku perkuliahan. Saat ini, KIP telah diberikan kepada 18,7 juta siswa di seluruh Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pendidikannya.

"Dan hampir satu juta mahasiswa dari keluarga miskin dapat beasiswa. Lima ribu anak dari Papua dapat beasiswa afirmasi. Dan kita berikan beasiswa 20 ribu anak muda terbaik termasuk dari ponpes untuk meneruskan kuliah di luar negeri," tambah dia.

Terakhir, Jokowi juga berjanji akan meluncurkan kartu sembako murah. Program ini disebutnya untuk memperkuat Program Keluarga Harapan (PKH) dan program rastra yang telah dijalankan.

"Program PKH dan rastra akan saya perkuat dengan program kartu sembako murah," ucapnya.

[video] TKN akan Gencarkan Door to Door Jelang Pilpres 2019

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement