Selasa 26 Feb 2019 01:17 WIB

Survei Cyrus: Lampung Lumbung Suara Jokowi di Sumatra

Cyrus Network baru menggelar survei di Lampung melibatkan 2.000 responden.

Capres nomor urut 01 Joko Widodo menghadiri acara Konvensi Rakyat di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Ahad (24/2/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Capres nomor urut 01 Joko Widodo menghadiri acara Konvensi Rakyat di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Ahad (24/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUN -- Lembaga survei Cyrus Network merilis bahwa Provinsi Lampung akan menjadi lumbung suara potensial bagi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo - Maruf Amin, di Sumatra. Survei Opini Publik Peta Politik Lampung yang dilakukan Cyrus Network ini melibatkan 2.000 responden yang tersebar di 15 kabupaten/kota dan 200 desa/kelurahan.

"Meski beberapa provinsi di Sumatra sebagian besar didominasi oleh pasangan calon nomor urut 02 Prabowo-Sandi, namun Lampung menjadi basis suara terbesar pasangan calon nomor urut 01," kata CEO Cyrus Network Hasan Nasbi saat merilis survei Opini Publik Peta Politik Lampung di Bandarlampung, Senin (25/2).

"Secara nasional Jokowi vs Prabowo punya keunikan masing-masing. Untuk Jokowi sangat mendominasi provinsi-provinsi di Jawa. Sementara, Sumatra sebagian besar dimenangi oleh Prabowo. Tapi Lampung akan menjadi lumbung suara terbesar bagi 01," ujar Hasan Nasbi.

Ia menilai hal ini berdasarkan hasil survei Cyrus Network pada rentang 30 Januari - 5 Februari 2019, elektabilitas Jokowi-Maruf menunjukkan angka sangat signifikan yaitu 61,5 persen dibandingkan Prabowo-Sandi yang hanya 30,7 persen. Begitu pula dengan popularitas, pasangan 01 lebih dikenal masyarakat Lampung dengan angka 97,7 persen dibandingkan pasangan 02 sebesar 92,4 persen.

"Ada beberapa alasan responden memilih Jokowi-Maruf, di antaranya karena sudah berpengalaman, kinerjanya baik, sederhana, dan merakyat. Sebanyak 52,2 persen mengaku puas dengan kinerja Jokowi sebagai Presiden dan 75,7 persen responden menilai Jokowi layak mencalonkan kembali sebagai calon presiden," kata Hasan.

Hasan menilai dominasi Jokowi-Maruf karena masih banyak masyarakat Lampung yang tidak terkoneksi dengan media sosial, yaitu 64,4 persen. Sehingga, pilihan mereka lebih cenderung pada figur yang dirasakan langsung manfaat program kerja kepemimpinan Jokowi, bukan karena isu-isu yang tersebar di sosial media.

"Di Lampung hanya 35,6 persen  masyarakat yang terkoneksi dengan media sosial. Ini artinya untuk menjangkau masyarakat Lampung tidak bisa mengandalkan serangan udara, tapi harus langsung, face to face, dan turun langsung door to door. Sepertiga energi dihabiskan di udara, dua pertiga energi dikerahkan ke darat, harus ingat hanya satu pertiga yang tersentuh media sosial," ujarnya.

Hasan menjelaskan, pasangan Jokowi-Maruf hampir tidak pernah memenangi survei di sosial media, sebab basis pendukung Jokowi-Amin bukan pengguna sosial media. Hasan menyatakan, ke depan Jokowi akan sering berkunjung ke Lampung karena provinsi ini merupakan populasi terbesar kedua di Sumatra setelah Sumatra Utara, dan Lampung akan menjadi pendongkrak suara untuk capres 01.

"Kemenangan 60 persen di Lampung akan memberikan kontribusi 2,3 persen terhadap suara nasional, angka ini cukup signifikan," tambahnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement