Kamis 14 Mar 2019 13:28 WIB

Ini Kata Jubir TKN Soal Survei Suara Ormas Islam

Jubir TKN mengatakan Jokowi memiliki keberpihakan kepada umat Islam.

Rep: Muhammad Riza Wahyu Pratama/ Red: Ratna Puspita
Ace Hasan Syadzily
Foto: Republika/Prayogi
Ace Hasan Syadzily

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, mengatakan, sangat wajar jika mayoritas anggota ormas Islam mendukung pasangan 01. Menurutnya, selama ini Jokowi memiliki keberpihakan kepada umat Islam, faktor KH Maruf Amin juga menjadi daya tarik tersendiri, Kamis (14/3).

"Saya kira sangat wajar, anggota ormas-ormas Islam besar seperti NU dan Muhammadiyah mendukung pasangan Jokowi dan Ma’ruf Amin," kata Ace. 

Selain kebijakan-kebijakan Jokowi yang sangat memperhatikan umat Islam, ia mengatakan, faktor Kiai Ma’ruf Amin yang merupakan ulama sepuh juga menjadi daya tarik tersendiri. "Kiai Maruf Amin merupakan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Rois Aam Syuriah PBNU," kata dia. 

Kemudian, ia menambahkan, pemerintahan Jokowi selama ini memiliki keberpihakan yang jelas terhadap umat Islam. Jokowi dekat dengan dunia pesantren, salah satu wujudnya adalah mendirikan Bank Wakaf Mikro. Jokowi juga mendorong tumbuhnya industri termasuk keuangan berbasis syariah.

Pada saat yang sama, Kyai Ma’ruf Amin jelas merepresentasikan ulama senior. Ia telah malang melintang dalam ormas Islam. "Maruf Amin juga merupakan pionir lahirnya ekonomi syariah di Indonesia," kata Ace.

Meskipun secara kelembagaan, NU dan Muhammadiyah tidak menyatakan dukungan kepada pasangan calon 01 atau 02. Namun, para anggotanya memiliki pilihan yang berbeda-beda.

Berdasarkan survei Konsep Indonesia, sebagian besar masyarakat yang mendefinisikan diri sebagai NU, Muhammadiyah, dan LDII mendukung pasangan calon 01. Di sisi lain, sebagian besar masyarakat yang mendefinisikan diri sebagai Persis, FPI dan Alkhairaat mendukung pasangan calon 02.

Selanjutnya, terkait persentase yang disurvei, masyarakat yang menyatakan diri sebagai NU sebesar 40,2 persen, Muhammadiyah (6,4 persen), LDII (0,3 persen), Persis (0,3 persen), FPI (0,6 persen), dan Alkhairaat (0,1 persen). 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement