Rabu 10 Apr 2019 07:22 WIB

Jelang Debat, TKN: Satu Dua Hari Ini Ada Simulasi Debat

TKN mengatakan Jokowi juga kerap berdiskusi dengan tim pemenangan.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin, Arsul Sani.
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin, Arsul Sani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin, Arsul Sani, mengatakan, Jokowi dan Kiai Ma'ruf tidak melakukan persiapan yang berbeda jelang debat terakhir, Sabtu (13/4). Arsul mengatakan, keduanya akan kembali melakukan simulasi dalam waktu dekat.

"Paling yang akan kami lakukan nanti dalam satu-dua hari ini adalah simulasi debatnya," kata Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (9/4).

Baca Juga

Arsul mengatakan, Jokowi juga kerap berdiskusi dengan tim pemenangannya, terutama saat tidak ada waktu kampanye maupun kunjungan kenegaraan. Seminggu sekali, baik Jokowi maupun Ma'ruf rutin berkomunikasi. 

"Pola ini sampai sekarang masih dipertahankan juga, hanya tentu nanti di debat terakhir itu diskusinya berjalan," ujarnya. 

Debat kelima nanti akan mengangkat tema ekonomi, kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, perdagangan serta industri. Arsul mengatakan, berdasarkan visi misi calon 01, ada beberapa hal yang baru.

"Terutama kalau menjawab apa peran Pak Kiai Ma'ruf Amin ya, tetapi sekali lagi ini kan akan sangat tergantung dari pertanyaan panelisnya nanti yang keluar, yaitu kekuatan ekonomi keumatan," ucap sekjen PPP itu.

Sedangkan Jokowi sebagai capres pejawat akan menjawab serangan dengan capaian yang diperoleh selama empat tahun lebih ini. Sementara itu terkait ada tidaknya pembagian porsi penyampaian materi debat, Arsul mengaku sampai saat ini hal itu belum difinalkan.

"Ya itu hal yang belum difinalkan karena kami tentu akan memfinalkannya mungkin hari Jumat lah," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement