REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI— Aktivitas pendakian ke Gunung Gede Pangrango akhirnya dibuka kembali mulai 1 September. Pembukaan jalur ini dilakukan setelah sebelumnya kawasan tersebut ditutup untuk pendakian selama satu bulan penuh.
"Mulai awal September, pendakian dibuka kembali untuk umum,’’ ujar Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Herry Subagiadi kepada wartawan, Senin (1/9).
Pernyataan ini disampaikan disela-sela penandatanganan kerjasama pemberdayaan masyarakat dalam pengambilan getah pinus di dalam areal TNGGP di gedung pendopo Kabupaten Sukabumi. Menurut Herry, pada Agustus lalu jalur pendakian ke kawasan Gunung Gede memang ditutup.
Kebijakan ini diambil didasarkan sejumlah pertimbangan misalnya rawan kebakaran di saat musim kemarau. Selain itu terang Herry penutupan ini juga dijadikan momen untuk evaluasi dan pemulihan ekosistem hutan.
Targetnya, kawasan hutan TNGGP dapat terjaga kelestariannya.Herry mengatakan, jumlah warga yang mendaki per harinya dibatasi hanya sebanyak 600 orang. Untuk mendaki mereka harus mendaftar secara online.Para pendaki lanjut Herry harus melalui tiga pintu masuk yang resmi.
Ketiga jalur masuk itu yakni Cibodas (Cianjur), Gunung Putri (Bogor), dan Selabintana (Sukabumi).Jika ada yang melalui jalur illegal kata Herry, maka akan diberi sanksi tegas sesuai dengan ketentuan. Misalnya jalur pendakian Situgunung, Kecamatan Kadudampit yang hanya diperuntukkan kegiatan berkemah bukan untuk pendakian.