Selasa 02 Sep 2014 10:09 WIB

Bank BUMN Pendukung Utama Industri Galangan Kapal

Rep: C88/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Profil kapal-kapal yang direparasi di galangan kapal di Batam, Kepulauan Riau.
Foto: ANTARA/Feri
Profil kapal-kapal yang direparasi di galangan kapal di Batam, Kepulauan Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Dukungan perbankan dalam mengembangkan industri galangan kapal semakin baik dari waktu ke waktu. Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementrian Perindustrian (Dirjen IUBTT Kemenperin), Budi Darmadi mengatakan, sudah banyak bank BUMN yang menyokong pembangunan galangan kapal.

Meski dukungan yang diberikan belum terlalu masif namun persentasenya meningkat dari waktu ke waktu. "Sebagian besar dukungan masih ke arah operation cost jadi sifatnya untuk proyek," terang Budi pada Senin (1/9) di Jakarta.

Dalam empat tahun terakhir kekhawatiran perbankan dalam menyalurkan pinjaman modal semakin menipis. Budi menambahkan bahwa perbankan juga sudah membiayai pembangunan beberapa proyek kapal-kapal baru.

Menurut Budi, sebaiknya kapal diperlakukan sebagai infrastruktur dan bukan sebagai komoditi. "Kapal membawa barang dan jasa bergerak, itulah mengapa kapal feri berada di bawah dirjen perhubungan darat karena dianggap jembatan apung," paparnya.

Saat ini hampir seluruh kalangan mulai dari perbankan hingga pemangku jabatan melihat kapal sebagai komoditas. Jika kapal dipandang sebagai infrastruktur maka pinjaman modal yang diberikan memiliki jangka waktu yang lebih panjang. Selain itu bunga yang dikenakan oleh bank lebih kecil. "Itu bagian dari mengefisienkan ekonomi dan logistik nasional," pungkasnya

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement