Rabu 03 Sep 2014 14:02 WIB

Obama Kirim 350 Tentara Tambahan ke Baghdad

Barack Obama
Foto: ap
Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Selasa memerintahkan pengiriman 350 tentara tambahan ke Baghdad untuk membantu pengamanan kantor kedutaan di ibu kota Irak tersebut. Dengan tentara tambahan itu, jumlah prajurit Amerika Serikat di Irak kini melebihi 1.000 orang.

Kebijakan tersebut diumumkan hanya beberapa saat setelah militan ISIS mengunggah video yang menggambarkan seorang anggota memotong leher tawanan asal Amerika Serikat. Tawanan yang dipenggal itu adalah seorang wartawan asal AS, Steven Sotlof. 

Amerika Serikat sendiri sebelumnya telah melancarkan serangan-serangan udara ke wilayah Irak yang dikuasai ISIS sejak 8 Agustus lalu. "Presiden memerintahkan Departemen Pertahahanan untuk memenuhi permintaan Departemen Luar Negeri terkait penambahan personel militer sejumlah 350 untuk mengamankan fasilitas diplomatik di Baghdad, Irak," demikian pernyataan dari Gedung Putih.

Amerika Serikat akan "terus mendukung upaya pemerintah Irak untuk menumpas ISIS yang mengancam bukan saja Irak melainkan juga Timur Tengah dan kepentingan Amerika Serikat di kawasan itu," tulis Gedung Putih. Obama sendiri saat ini tengah berada di perjalanan menuju Estonia dan Wales untuk menghadiri pertemuan puncak NATO.

"Presiden akan berkonsultasi dengan negara sekutu anggota NATO terkait ISIS dan juga berupaya membangun koalisi internasional untuk mengimplementasikan strategi yang lebih komprehensif melawan kelompok garis keras," tulis Gedung Putih.

Sebelumnya, Sekjen PBB Ban Ki-moon mengutuk pemenggalan kepala wartawan Amerika Serikat, Steven Sotlof yang videonya dirilis ISIS, Selasa (2/9). Penyiaran gambar ini dilakukan beberapa pekan setelah video pemancungan jurnalis AS lainnya James Foley juga disiarkan kelompok militan tersebut.

"Kita semua marah atas laporan-laporan dari Irak tentang pembunuhan yang kejam para warga sipil oleh ISIS termasuk satu pemenggalan kepala yang kejam kemarin seorang wartawan AS lainnya," kata Ban di New Zealand setelah satu rekaman video yang menayangkan kematian wartawan AS Steven Sotloff.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement