REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Amerika Serikat mengakui pasuakn militernya telah melakukan dua serangan udara pada Jumat dan Sabtu kemarin ke kelompok negara Islam, dikabarkan oleh Anadolu Agency, Sabtu (6/9).
Serangan yang dilakukan AS tersebut menggunakan serangan campuran dengan menggunakan pesawat tempur dan pesawat yang dikemudikan dari jarak jauh, guna mendukung pertahanan Erbil.
Menurut pernyataan dari Komando Sentral AS, serangan tersebit berhasil menghancurkan empat kendaraan Humvee milik kelompok Negara Islam (IS), sebelumnya ISIS. Dimana empat kendaraan tersebut, termasuk satu kendaraan lapis baja Humvee serta dua truk milik IS yang mana salah satunya membawa senjata mesin.
Sebelumnya kelompok-kelompok bersenjata terkait dengan Negara Islam ini dikenal sebagai Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang telah menguasasi sebagian besar wilayah Irak. Dan, dalam beberapa bulan terakhir ini, ribuan warga Irak termasuk Turkmen, Arab dan Ezidis terpaksa melarikan diri.
AS mengatakan, pihaknya telah melakukan serangan sebanyak 133 serangan udara yang menargetkan kelompok IS di Irak. Pasukan militer AS mulai melakukan serangan ketika Presiden Barack Obama secara resmi mendukung militer untuk melakukan serangan udara pada awal Agustus lalu.