Senin 08 Sep 2014 15:30 WIB

Masyarakat Jenuh Terhadap Pemilihan Langsung

Red: Joko Sadewo
Pilkada kota Tangerang.  (ilustrasi)
Foto: Antara
Pilkada kota Tangerang. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masyarakat dianggap jenuh terhadap pemilihan kepala daerah secara langsung. Sehingga, penentuan pimpinan daerah lewat dewan perwakilan rakyat daerah atau DPRD dinilai tepat.

Hal tersebut dikatakan anggota DPRD Bandung dari fraksi Partai Golkar, Agus Syamsi Wahid. " Masyarakat terlalu jenuh banyak pemilihan, Istilahnya gitu -gitu saja," katanya kepada Republika Online (ROL) di Sekretariat DPRD, Senin (8/9).

Agus melihat, selama ini masyarakat banyak dijejali dengan pemilihan umum mulai dari tingkat desa, bupati, DPR, DPRD hingga pemilihan presiden.  "Titik jenuh masyarakat hampir mencapai klimaks. Selalu melakukan pemilihan tapi hasil yang didapat belum maksimak," Ujar Agus.

Masyarakat belum semuanya dewasa dalam berpolitik. Karena hal tersebut tergantung kepada tingkat pendidikan dan status ekonomi.

"Yang saya amati di lapangan, masayarakat itu tergantung siapa yang mempengaruhinya. Apalagi yang pendidikannya rendah, mereka enggak pahan ke depannya seperti apa," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement